Kolang-Kaling Sebagai Pestisida Alami Pada Sawah Organik
Belum ada studi ilmiah yang menunjukkan bahwa buah kolang-kaling muda dapat digunakan sebagai pestisida alami. Namun, beberapa bahan alami seperti minyak neem, bawang putih, dan cabe rawit telah terbukti memiliki efek pestisida yang cukup efektif.
Namun pemakaian kaling sebagai pestisida alami yang Mamin Arenga maksud di sini berdasarkan cerita seorang petani padi di sawah organik yang memanfaatkan buah aren muda. Khususnya untuk menghalau tikus agar tidak menghabiskan tanaman padinya.
Tikus Sebagai Hama Pada Sawah Padi Organik
Pertanian organik adalah sebuah pendekatan dalam budidaya tanaman yang mempromosikan keberlanjutan lingkungan, kesehatan tanah, dan kesejahteraan manusia. Salah satu prinsip pertanian organik adalah melindungi lingkungan dan mempromosikan keanekaragaman hayati dengan menghindari penggunaan bahan kimia yang merusak lingkungan.
Nah salah satu musuh dari sawah padi organik adalah tikus.
Tikus sangat menyukai umbut padi muda karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan mudah dicerna. Umbut padi muda mengandung banyak air, protein, karbohidrat, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tikus untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, tekstur dan rasa umbut padi muda juga dapat menarik perhatian tikus.
Selain itu, tikus juga memiliki kebiasaan untuk memakan makanan yang mudah ditemukan dan tersedia di sekitarnya. Oleh karena itu, jika umbut padi muda mudah ditemukan di lingkungan tikus, maka mereka akan lebih memilih untuk memakan makanan tersebut, kalau perlu sampai semua tanaman padi habis, dibandingkan dengan mencari makanan ke tempat lain.
Tikus seperti ini lah yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman padi sawah organik dan bahkan juga bisa membuat petani jadi gagal panen karena umbut yang bakal jadi calon padi dihabiskan oleh hewan pengerat ini. Selain tikus juga dapat membawa penyakit yang berbahaya bagi manusia.
Selain itu tikus perlu mengasah gigi secara berkala. Tanaman apa lagi paling tepat selain batang padi, cukup keras tapi masih mengandung zat makanan?
Namun dalam pertanian sawah organik, membunuh tikus juga tidak etis. Karena sebagai sesama makhluk hidup, mereka juga membutuhkan makanan untuk tumbuh dan berkembang biak.
Jadi gimana dong? Yah salah satunya menggunakan buah kolang-kaling bunga sebagai pestisida, mengusir tikus tanpa membunuhnya.
Sawah Padi Organik Memanfaatkan Kolang-Kaling
Alasan kolang-kaling sebagai pestisa alami karena buah aren atau kolang kaling muda mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan kulit gatal-gatal pada sebagian orang yang sensitif terhadap zat tersebut. Zat tersebut disebut saponin dan oxalate.
Saponin adalah senyawa yang terdapat dalam banyak jenis tumbuhan, termasuk buah aren atau kolang kaling muda. Saponin memiliki sifat iritan pada kulit dan dapat menyebabkan gatal, kemerahan, dan peradangan pada kulit. Kandungan saponin dalam buah aren atau kolang kaling muda lebih banyak terdapat pada bagian kulit buahnya.
Oxalate, di sisi lain, adalah senyawa kimia yang dapat mengendap dalam tubuh dan membentuk kristal. Jika seseorang mengonsumsi buah aren atau kolang kaling muda yang mengandung oksalat dalam jumlah yang banyak, maka kristal oksalat ini dapat terbentuk dan menimbulkan sensasi gatal pada kulit dan mulut. Dari sini lah kolang-kaling berfungsi sebagai pestisida alami.
Buah Aren Untuk Dimakan Tikus
Tikus cenderung menyukai buah yang manis dan kaya akan nutrisi, termasuk buah yang sudah matang atau masak. Buah yang matang mengandung lebih banyak gula dan nutrisi yang dapat menjadi sumber makanan yang baik bagi tikus. Beberapa jenis buah yang sering disukai oleh tikus antara lain jeruk, apel, pisang, dan anggur.
Namun, meskipun tikus menyukai buah yang matang, bukan berarti mereka tidak akan memakan buah yang masih mentah atau belum matang. Tikus adalah hewan omnivora yang dapat memakan berbagai jenis makanan, termasuk buah mentah atau masih belum matang. Mereka akan memakan apa pun yang tersedia di lingkungan mereka jika makanan yang lebih disukai tidak tersedia. Makanya petani sawah organik memanfaatkan kolang-kaling sebagai pestisida alami.
Jadi setelah sawah dibersihkan, petani akan menaruh banyak buah aren muda atau kolang-kaling disekeliling di tepi sawah. Diharapkan kolang-kaling ini akan gatal-gatal setelah makan buah aren. Dengan demikian mereka akan kapok mendekati tanaman padi yang sedang tumbuh di sawah.
Perlu diingat bahwa tikus dapat merusak banyak tanaman dan mengakibatkan kerugian bagi petani. Oleh karena itu, tak kalah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan sawah secara berkala. Kalau sudah begitu bisa mencegah kerusakan pada tanaman dan lingkungan.
Arenga Indonesia, produsen gula aren cair dan gula semut (gula aren bubuk) untuk industri dan komersil. Kontak by WA Chats 0819 3241 8190
Baca juga:
- Buah Aren Dalam Pertanian Padi Organik
- Apa itu Makanan Organik, Manfaat, Label dan Klaim
- PABRIK GULA BERBASIS AREN, MENGAPA TIDAK ?
- Buah Aren Kolang-kaling, Proses Terbentuk Bunga Jantan Betina
Share artikel ini