Mengenal Tepung Sagu
ARENGAINDONESIA.com – Tepung Sagu – Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis pohon Palma atau Palem yang digunakan sebagai sumber makanan. Selain aren, kelapa, dan siwalan, ada lagi yang dikenal sebagai Tanaman Sagu (Metroxylon sp.)
Mengenal Sagu Lebih Dekat
Sebelum membahas tentang pati sagu mari kenali tumbuhannya lebih dulu.
Sumber makanan kita terkait erat dengan lingkungan. Tanaman sagu banyak tumbuh di kawasan Indonesia Timur. Maka tak heran jika masyarakat di kawasan ini seperti Papua, Maluku Utara, Maluku dan sebagian Sulawesi menjadikan sagu sebagai makanan pokok.
Di Indonesia Timur, sagu mereka ubah kedalam bentuk makanan tradisional yang terkenal. Sebut saja papeda (semacam bubur), kapurung, sagu bakar dan lain-lain. Sementara di Riau tak kalah variasi dalam mengolah sagu. Kita temukan dalam bentuk sagu gobak, sagu rendang, sagu embel, laksa, kue bangkit dan sagu obor.
Sagu Sumber Makanan Bergizi
Produk Olahan Tepung Sagu
Begitu lah. Tepung sagu bisa diposisikan sebagai makanan pokok mau pun makanan sela atau camilan.
1. Mie Dari Tepung Sagu
Pati yang digunakan untuk membuat mie dipilih dari kualitas terbaik. Untuk skala industri Biasanya Pati sagu untuk dibuat mie ini melalui proses pemutihan atau bleaching dengan menambahkan kaporit sebanyak 0,25% dari bobot sagu awal. Kemudian pati sagu disangrai. Setelah itu tepung di oven sampai 110 derajat selama 16 jam baru didinginkan.
2. Kerupuk Ikan
Biasanya kerupik ikan terbuat dari tepung tapioka. Namun sekarang kerupuk ikan ada juga yang terbuat dari daging ikan dan tepung sagu dicampur dengan tepung tapioka dan garam.
3. Sagu Mutiara
Pernah mendengar pacar Cina? Makanan ini yang diolah seperti bubur dan diberi santan Sering kita temui saat bulan Ramadhan. Nah Tepung sagu juga diolah sebagai sagu mutiara atau pacar Cina. Di Indonesia sagu mutiara lazim kita sebut jenang, mirip dengan mutiara dari tepung tapioka dengan diameter sekitar 22 mm. Warna putih akan didapatkan bila pengelolahannya dilakukan dengan baik. Tapi warna kecoklatan pun masih bisa digunakan. Kadang agar penampilan lebih menarik sagu mutiara diberi pewarna merah muda, kuning, atau hijau.
4. Puding dan Jelly
Bentuk Jelly yang paling terkenal dari sagu adalah cendol. Dan ia bisa juga dibuat puding. Tapi sagu harus difortifikasi terlebih dahulu. Contoh sagu fortifikasi adalah makanan dimasak yang seperti di Papua Nugini. Untuk menaikkan kadar proteinnya sagu difortifikasi, ditambahkan dengan pasta kacang hijau. Pati sagu yang difortifikasi berpotensial melawan malnutrisi bagi anak-anak.
Demikianlah bahwa sumber pangan kita tidak melulu harus tergantung kepada beras. Pohon sagu dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal. Dari sagu kita pun dapat memperoleh sumber pendapatan ekonomi, dan membuka lapangan kerja. Mari kita manfaatkan Pati sagu sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bersama.
Share artikel ini