Tentang Gula Aren Asli dan Palsu
Tentang Gula Aren Asli dan Palsu – Sebuah Pertanyaan
Di internet dan bahkan di kehidupan sehari-hari ramai isu tentang gula aren asli dan tak asli alias palsu. Ini pasti menimbulkan pertanyaan: Jika terdapat gula aren asli tentunya ada gula aren palsu? Iya masuk akal pertanyaannya, bukan?
Kehebohan ini lahir dari perasaan manusiawi. Semua orang hanya mau menggunakan gula aren asli. Lantas siapa pula yang mau diberi gula aren palsu? Yang palsu ini imejnya sendiri sudah buruk sejak dalam pikiran. Pasti berbahaya. Ada permainan curang di dalamnya. Dan tentu orang yang membuatnya tidak baik.
Tentu saja semua kekuatiran tersebut adalah benar. Seharusnya semua gula aren asli tak pakai pakai palsu. Bukan kah sebuah produk alam tak akan pernah menghianati asal-usulnya?
Gula Aren Palsu
Lantas apa yang disebut dengan gula aren palsu? Apakah terbuat dari lilin atau biji plastik seperti beras palsu yang pernah membuat heboh masyarakat?
Baca juga Gula Aren Cair Pandan
Gula aren palsu yang banyak ditolak, dihebohkan, dan dihina-hina itu tidak lah terbuat dari bahan-bahan sintetis seperti lilin atau biji plastik. Gula palsu yang dimaksud terbuat dari bahan utama gula juga. Seperti dari air nira yang berasal dari pohon aren (Arenga Pinnata). Hanya saja selama pemerosesan “artis” berotak kreatif datang dengan berbagai ide.
Pada ujung cerita mereka kita anggap melakukan penyimpangan. Misalnya menambahkan gula pasir. Harga gula pencampur harus lebih murah dari gula aren. Itu bisa saja berbahan seperti gula kelapa. Atau gula merah dari tebu. Atau gula pasir yang juga terbuat dari tebu.
Baca juga Beda palm Sugar Indonesia dengan Negara Luar
Gula kelapa dari pohon kelapa. Aneh kan kalau campurannya keluar sebagai gula aren? Di situ letak kepalsuannya, Kak!
Kalau menggunakan campuran gula pasir atau gula kelapa saja masih mending. Mereka sama-sama pemanis yang berasal dari alam. Yang bisa membuat rambut professor rontok, ada lho yang memasukan batu bata, batu battery bekas, atau tanah ke dalam gula aren!
Campuran Bahan Berbahaya
What?! Batu bata, battery bekas dan tanah? Emang itu makanan? Untuk apa?
Itu memang bukan bahan makanan. Tapi artis ber-IQ jongkok ini tak peduli. Sepanjang itu menguntungkan mereka akan melakukan apapun.
Nah paling-paling nanti buyer-nya yang terkesima. Menatap nanar sambil tarik-tarik rambut (pantas lah jadi stress). Kok ya bisa benda-benda aneh tersebut terdapat pada gula yang akan digunakan? Baca deh seperti dalam sintron: “Kalian kok bisaaaaa?” Jeritnya dalam hati.
Ohya kasus penambahan bobon dari bahan-bahan tak patut ini terjadi dalam industri gula cetak.
Campuran Dalam Gula Semut Palsu
Sementara untuk industri gula semut atau granulated palm sugar (bahasa kerennya), atau gula palm beda lagi.
Kepalsuannya selain karena pencampuran bahan beda seperti yang sudah disinggung di atas, terjadi juga karena pencemaran bahan. Kalau dikasih batu bata pasti ketahuan.
Jadi gulanya tetap terbuatnya dari nira aren yang dikeringkan. Hanya saja nira yang gampang basi itu dihalangi pembusukannya dengan bahan “yang penting asal jangan cepat rusak”. Jadi masuk deh itu detergent, formalin (specialty mencegah mayat tak terlalu cepat membusuk). Ada juga pengawet kimia sintetis yang sebetulnya diizinkan dalam takaran tertentu. Namun ini digunakan secara berlimpah ruah.
Oh yang seperti ini tak terjadi dalam pembuatan gula cetak? Terjadi dong. Lebih parah malah.
Criminal mind terus berlanjut? Gula semut atau gula merah cetak itu ada juga yang terbuat dari gula tebu lho. Biasanya harga lebih murah dari gula semut aren. Agar harganya lebih baik atau sebanding dengan gula aren, para penjahat memasukan essence (bahan kimia bikinan pabrik) yang bau dan rasanya menyerupai gula aren. Nah gula aren KW ini diklaim sebagai gula aren premium. Lucu kan?
Terus yang seperti apa gula aren asli itu?
Sampai di sini, terpaksa memberitakan kabar buruk kepada pembaca blog ini. Bahwa tak mudah membedakan gula aren asli dengan gula aren palsu. Maksudnya dari sisi orang awam, yang sesekali menggunakan, yang kurang bisa membedakan antara gula palm, gula merah dan gula aren.
Tak ada variabel khusus yang bisa dipakai secara visual untuk mengenali keaslian gula aren. Yang bisa melakukannya hanya laboratorium.
Paling aman adalah mencari gula aren yang mempunyai sertifikat organik. Lembaga sertifikasi organis, akan bertindak mewakili konsumen, menjaga para produsen agar tetap di koridor gula aren asli.
Tapi jangan sedih juga. Coba ikuti saja jejak ahli gula palem ini dalam meraba keasliannya.
Ini sedikit tips ciri-ciri gula aren asli :
- Gula aren asli beraroma enak yang khas. Tak tercium jejak aroma gula pasir apa lagi jejak unsur kimia sintetis.
- Bila bentuknya adalah gula cetak, massa gula tak terlalu padat. Mudah dihancurkan menggunakan pisau dan kristal-kristal gula terlihat jelas.
- Dibanding dengan gula pasir, rasa manis gula aren asli sedikit di bawahnya.
- Enak dikulum seperti makan permen dan tak meninggalkan rasa pahit di lidah.
- Tidak menimbulkan gatal di tenggorakan.
- Warna gula aren asli lebih cerah dibanding gula merah yang terbuat dari tebu.
Oh ya sakalipun semua orang berharap menemukan gula palm asli, bukan berarti untuk yang palsu tak ada permintaan lho.
Tetap ada permintaan bagi gula palsu. Itu lah mengapa asli dan palsu selalu bersiteru. Biasanya yang palsu dipilih berdasarkan pertimbangan harga.
Arenga Indonesia Kontak, Indrawanto, 0819 3241 8190
Share artikel ini