Foto Kenangan Perjalanan Promosi, Sekelumit Momen ke Masa Lalu

Momen yang dibekukan itu meninggalkan kesan manis di waktu lama. Momen yang sudah berlalu dan bisa dilongok kembali di masa-masa mendatang. Beruntungnya setelah penemuan camera digital, foto-foto bisa disimpan secara digital. Jadi walau sudah lama berlalu kualitas foto tertap bertahan.Salah satunya foto-foto kenangan perjalanan promosi Arenga ini.
Pos ini hanya sekadar nostalgia, melihat kembali berbagai kegiatan promosi yang pernah dilakukan Arenga di masa lalu. Sebenarnya banyak sif gambar yang bisa dibagikan dan semua tersimpan dengan aman di Google Photo. Dan demi kenangan itu sendiri sebagian di pos di blog ini, untuk pos ini hanya beberapa yang ditampilkan.
Foto pertama bersama bersama Ibu Yasmin Gita Wiryawan. Suami beliau, Bapak Gita Wiryawan adalah Menteri Perdagangan Republik Indonesia (2011-2014). Jadi bisa dikira-kira tahun berapa foto ini dibuat ya.
Nah even pertemuan Arenga dengan yasmin adalah ketika Komunitas Organik Indonesia membuat pameran dagang di sebuah mall di Tebet. Ibu Yasmin yang bertindak sebagai pembina UMKM Indonesia datang menyemangati teman-teman yang memerkan segala karya produk organik dan alami yang mereka olah.
Baca juga : Perjalanan Gula Aren, Dari Hutan Sampai ke Konsumen
Foto Kenangan Arenga Bersama Bosnya Mahkota Dewa
Pameran dagang adalah kesempatan bertemu banyak orang. Simpul-simpul yang tertutup akan terbuka. Calong pelanggan yang belum kenal Arenga, dan bahkan menyerengit ketika mendengar namanya disebut, “apa itu Arenga?”, di sini lah tempatnya membuka diri. Pameran dan promosi dagang membuka peluang agar dikenal lebih luas.
Jadi foto kenangan Arenga bersama Bu Ning dan Pak Harmanto itu terjadi di suatu siang yang terik di Lapangan IPB Bogor. Saat itu Aliansi Organis Indonesia membuat even yang mengajak seluruh anggotanya buka pasar, memperkenalkan semua produk hasil pertanian organik dan alami.
Arenga dan Madu Hutan
Pada awal-awal memulai bisnis, Arenga memang sudah suka yang manis-manis. Ini bukan karena Maminnya yang emang manis dari sana tapi lebih dari keinginan untuk menempatkan rasa manis itu di tempat terhormat.
Sekarang ini kalau menyebut rasa manis, orang sudah bebayang aja diabetes atau kencing manis. Belum lagi masalah penyakit lain yang terkait dengan penggunaan gula berlebihan.
Padahal pemanis tuh tak hanya gula. Ada gula aren organik (walau depannya tetap menggunakan kosa kata gula), adalah jenis pemanis yang berbeda dari gula pasir putih. Gula aren organik boleh menduduki kelas priyayi kalau sudah berdebat soal bahaya pemanis bagi kesehatan tubuh.
Selain itu pemanis yang baik lainnya adalah madu. Tentu saja madu asli ya. Bukan madu yang ternakan yang dikasih makan gula dalam pemeliharaannya. Jadi Arenga memilih madu hutan untuk diperkenalkan pada pelanggan. Tapi sekarang Arenga Madu Hutan sudah gak ada. Sudah balik ke belakang panggung. Biar saudaranya gula aren organik saja yang tetap melayani kesehatan masyarakat dunia dari sisi pemanis sehat.
Kegiatan Pameran dan Promosi di Arab Saudi
Organic palm sugar Arenga adalah produk lokal, hasil keramahan kebun, hutan dan gunung Nusantara. Sekalipun belum dibudidayakan secara masal, pohon aren sebagai induk produsen telah menggerakan ekonomi pedesaan. Membuka lapangan kerja bagi penyadap yang tidak punya pohon sendiri. Menambah penghasilan keluarga perajin aren, membentuk jaringan distribusi pasar, sampai akhirnya mendarat di meja dapur kita.
Melongok kepada produk gula aren Arenga yang sudah punya kemasan dengan baik, potensi ekspor juga besar, maka Departemen Perindustrian pernah membawa Arenga pameran ke Arab Saudi. Even yang sangat membuka wawasan, karena di negara makmur seperti Arab Saudi masalah gula darah jadi momok.
Foto Kenangan Perjalanan Promosi Arenga yang Sering Berpartisipasi Dalam Even Masak
Produk Arenga mendukung suatu acara masak sehat
Arenga gula aren untuk apa saja? Memaniskan makanan dan minuman yang perlu dimaniskan. Jadi tidak hanya untuk makanan kecil dan minuman seperti kopi, Arenga adalah teman masak paling ramah.
Dimasa lalu, dengan kemasan bantal alumiumnya itu, Arenga melenggang ke sana ke mari, mengikuti acara masak memasak. Sebuah pengalaman yang memberi banyak pelajaran, mengingat imej gula aren waktu itu belum lah sementereng sekarang. Habis gimana ya, waktu itu gula aren kebanyakan tersedia dalam bentuk cetak. Di kemas sekadarnya dan terkadang kurang higienis.
Kehadiran gula aren versi bubuk dalam kemasan kecil, mudah dipindahkan, awet tanpa perlu bahan pengawet, telah jadi semacam bintang terang di langit gula merah yang masih suram.
Sebenarnya masih banyak foto kenangan Arenga lainnya. Tapi terlalu panjang untuk cerita dalam satu pos blog. Kapan-kapan lah Mamin cerita lagi.
Chiao…
Share artikel ini
4 Comments
Comments are closed.
Benar-benar hebat promosi Arenga gula aren ini. Merambah sampai Arab Saudi ya si gula organik yang menyehatkan. Ternyata memang cukup panjang kisah perjalanan produk keren ini. Aku dong sudah mencoba gula Arenga. Bisa untuk camilan, minuman bahkan masakan kesukaan. Anggota keluarga sangat menyukainya. Kemasannya pun praktis.
Meski sama-sama gula, tapi palm sugar lebih mudah berteman dengan tubuh tanpa meninggalkan situasi yang serius ya macam diabetes melitus. Salut buat Arenga yang masih bertahan sampai sekarang, semoga bertahan sampai waktu yang luamaaa sekali biar para penikmat gula yang takut dengan gula bisa terpenuhi keinginannya.
Uwaa luar biasa sekali Arenga, promosinya sudah sampai mana-mana, termasuk Saudi Arabia. Kalau lihat kemasan Arenga versi bubuk aut nostalgia masa kecil. Dulu kalo disi=uruh ibu beli gula aren di toko besar, disana wadahnya berupa kayu, gula arennya banyak banget seperti gunung. Hampir setiap pembeli selalu incip gula arennya hehehe.
Sukses selalu Arenga
Selamat dan sukses selalu untuk Arenga.
Perjalanan panjang hingga mencapai titik sekarang ini. Senang sekali bisa ikut menikmati momen bisnis Arenga dari waktu ke waktu.