Kedai Kopi Kuno, Tempat Diskusi yang Memicu Perubahan Sosial Seperti Revolusi Prancis
Kedai kopi kuno, maksudnya pada suatu masa, pernah menjadi tempat di mana orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul untuk berbicara, berdebat, dan berbagi pandangan mereka tentang berbagai topik penting. Karena itu, kedai kopi menjadi tempat yang ideal untuk mendorong perubahan sosial dan politik. Jadi banyak sekali pemikiran-pemikiran revolusioner lahir di tempat itu.
Benangnya merahnya mungkin ke kafein. Atau bisa juga tidak sama sekali. Yang jelas ketika orang berada dalam kedai kopi, salah satu yang mereka pesan pasti lah kopi. Sementara kafein adalah stimulan yang ditemukan secara alami dalam biji kopi, teh, dan cokelat. Salah satu efek utama kafein adalah meningkatkan aktivitas saraf dalam otak, yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan suasana hati seseorang.Ide-ide lebih mudah mengalir.
Beberapa gerakan revolusioner terkenal yang lahir dari kedai kopi di antaranya Revolusi Perancis, di mana para filosof dan intelektual berkumpul di Cafe de Foy dan Cafe Procope di Paris untuk berdiskusi tentang hak asasi manusia dan kebebasan politik. Selain itu, gerakan kemerdekaan Amerika Serikat dan gerakan abolisi perbudakan juga melibatkan banyak pertemuan di kedai kopi.
Cafe Procope Paris Kedai Kopi Kuno yang Masih Eksis Sekarang
Café Procope adalah salah satu kedai kopi tertua alias kuno di Paris. Didirikan pada tahun 1686 oleh koki Sisilia Francesco Procopio dei Coltelli. Terletak di jantung Latin Quarter, kafe ini dengan cepat menjadi tempat berkumpulnya para seniman, penulis, cendekiawan, dan politisi.
Selama Pencerahan Prancis, Café Procope adalah pusat aktivitas intelektual. Banyak pemikir terkemuka saat itu, termasuk Rousseau, Diderot, dan Voltaire, sering mengunjungi kafe dan terlibat dalam diskusi dan debat yang hidup.
Voltaire, khususnya, adalah pengunjung tetap di Café Procope dan dikabarkan telah mengonsumsi sebanyak 40 cangkir kopi sehari. Dia bahkan memiliki meja yang dipesan sendiri di kafe, yang masih dipajang sampai sekarang.
Kafe ini juga terkenal dengan dekorasi dan menunya yang eksotis. Procopio, sang pemilik, dikenal karena resep inovatifnya dan memperkenalkan sejumlah hidangan baru ke kancah kuliner Prancis, termasuk sorbet dan es krim.
Saat ini, kedai kopi kuno Café Procope masih beroperasi dan tetap menjadi tujuan populer bagi penduduk lokal dan turis. Signifikansi historis dan hubungannya dengan beberapa pemikir terbesar Pencerahan Prancis menjadikannya kunjungan wajib bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah intelektual dan budaya Paris.
2 Founding Fathers Amerika Pernah Ngopi Di sini
Thomas Jefferson dan Benjamin Franklin juga diketahui sering mengunjungi Café Procope selama kunjungan mereka ke Paris. Keduanya berada di Paris selama periode waktu yang sama, dengan Jefferson menjabat sebagai Menteri Amerika Serikat untuk Prancis dari tahun 1785 hingga 1789, dan Franklin menjabat sebagai Menteri Amerika Serikat untuk Prancis dari tahun 1776 hingga 1785.
Jefferson adalah pengagum budaya Prancis, dan dia sangat tertarik dengan masakan dan anggur Prancis. Dia sering makan di Café Procope, yang terkenal dengan menu inovatif dan hidangan eksotisnya.
Benjamin Franklin juga sering menjadi pelindung Café Procope. Seperti Jefferson, dia tertarik pada budaya Prancis dan dikenal karena kecintaannya pada makanan dan anggur. Dia sering bertemu dengan sesama intelektual di kafe untuk membahas politik, sains, dan filsafat.
Café Procope memainkan peran penting dalam sejarah sosial dan intelektual Prancis dan Amerika Serikat. Hubungannya dengan beberapa pemikir terbesar Pencerahan Prancis dan perannya sebagai tempat pertemuan para pendiri Amerika menjadikannya tengara budaya yang signifikan.
Revolusi Prancis Dimulai Dari Kedai Kopi Kuno Cafe de Foy
Ya, benar bahwa Café de Foy adalah tempat pidato bersejarah Camille Desmoulins yang membantu memicu Revolusi Prancis.
Pada 12 Juli 1789, Desmoulins berdiri di atas meja di Café de Foy dan meminta warganya untuk mengangkat senjata melawan monarki Prancis. Dia terkenal berteriak, “Aux armes, citoyens!” (“Untuk mempersenjatai, warga!”) dan mendesak massa untuk mengambil tindakan melawan rezim yang menindas.
Pidato penuh semangat Desmoulins didengar oleh banyak orang dan membantu menggembleng dukungan untuk revolusi. Hanya dua hari kemudian, pada tanggal 14 Juli, Bastille diserbu oleh segerombolan kaum revolusioner, menandai dimulainya Revolusi Perancis.
Café de Foy, yang terletak di dekat Palais Royal di Paris, adalah tempat berkumpulnya para intelektual dan revolusioner selama periode ini. Itu diawasi secara ketat oleh mata-mata polisi, yang mencari tanda-tanda subversi atau perbedaan pendapat.
Saat ini, Café de Foy sudah tidak ada lagi, namun perannya di masa-masa awal yang memicu Revolusi Prancis masih dikenang sebagai momen penting dalam sejarah Prancis.
Arenga Indoneisa, supplier gula aren cair untuk kopi di Tangerang. Chats by WA 0819 3241 8190
Baca juga:
Share artikel ini