Dua Jenis Pohon Aren Terbaik Untuk Produksi Gula
Arenga Indonesia – Dua jenis Pohon Aren Tebaik untuk Produksi Gula Merah
Pohon aren itu tak sekadar pohon penghasil gula merah. Sekalipun dalam satu keluarga yang disebut Arenga Pinnata, ternyata terdapat 2 jenis dari keluarga ini yang bisa dibedakan menurut produksi niranya.
Pengetahuan ini Arenga dapat dari seorang pengrajin gula aren yang jadi mitra. Terlepas dari benar atau tidak, namun pengalamannya sebagai penyadap selama belasan tahun bisa dijadikan acuan.
Seperti kita tahu, pohon aren (Arenga pinnata) adalah sejenis pohon anggota suku palem-paleman (Arecaceae) yang tumbuh di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Orang menyabutnya juga sebagai pohon enau, tumbuh tinggi sampai bisa mencapai ketinggian sekitar 30 meter. Dia batang juga cukup luas, sekitar 30-40 cm.
Di Indonesia yang kaya ini banyak sekali jenis pohon aren. Sayangnya, tidak semuanya bagus dalam memproduksi nira yang akan dijadikan gula merah. Setidaknya menurut pengalaman Mitra Arenga, terdapat dua jenis pohon aren (Arenga pinnata) yang bagus dalam menghasilkan nira.
Meraka adalah:
1. Aren Hitam (Arenga pinnata var. pinnata)
Jenis pohon aren hitam memiliki daun yang lebih pendek dan ramping dibandingkan dengan enau gading. Buah enau hitam berukuran lebih kecil dan berwarna hitam keunguan ketika matang. Enau hitam biasanya tumbuh di dataran rendah dan daerah tropis di Indonesia.
Enau hitam (Arenga pinnata var. pinnata) memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya:
- 1. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit – Enau hitam cenderung lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit dibandingkan dengan enau gading.
- 2. Jenis pohon enau hitam cocok ditanam di lahan kering – Enau hitam tumbuh baik di lahan yang kering dan kurang subur, sehingga cocok ditanam di daerah-daerah dengan kondisi tanah yang kurang subur dan air yang terbatas.
- 3. Menghasilkan gula aren berkualitas tinggi – Enau hitam menghasilkan nira yang berkualitas tinggi untuk dijadikan gula aren. Gula aren dari enau hitam cenderung memiliki rasa yang lebih kaya dan aroma yang lebih kuat dibandingkan dengan gula aren dari enau gading.
- Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan non-pangan – Selain dijadikan gula aren, berbagai bagian dari enau hitam juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan non-pangan, seperti pembuatan tepung enau, kerajinan tangan dari serat daunnya, dan lain-lain.
Meskipun demikian, enau hitam salah satu dari 2 jenis aren yang hidup di Indonesia juga memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya produksi nira yang lebih rendah dibandingkan dengan enau gading. Daunnya pun kurang baik untuk kerajinan tangan.
Baca juga:
2. Pohon Enau Gading (Arenga pinnata var. zylocarpa)
Jenis ini memiliki daun yang lebih panjang dan lebar dibandingkan dengan enau hitam. Buah enau gading berukuran lebih besar dan berwarna putih ketika matang. Enau gading biasanya tumbuh di daerah dataran tinggi dan pegunungan di Indonesia.
- Baca juga : Nira Aren Organik sebagai Minuman Segar
Pohon Enau Enau gading (Arenga pinnata var. macrocarpa) juga memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya:
- 1. Menghasilkan nira yang lebih banyak – Enau gading menghasilkan nira dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan enau hitam, sehingga lebih banyak digunakan sebagai sumber bahan baku gula aren.
- 2. Tumbuh lebih cepat – Enau gading memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan enau hitam, sehingga lebih cocok untuk dijadikan tanaman penghasil bahan baku gula aren yang diproduksi secara massal.
- 3. Mudah ditanam – Enau gading dapat ditanam di berbagai jenis tanah dan tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga lebih mudah untuk dibudidayakan.
- 4. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan non-pangan – Selain dijadikan gula aren, enau gading juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan non-pangan, seperti pembuatan tepung enau, kerajinan tangan dari serat daunnya, dan lain-lain.
Namun, pohon enau gading juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kualitas nira yang lebih rendah dibandingkan dengan enau hitam, rentan terhadap serangan hama dan penyakit, dan daunnya kurang baik untuk dijadikan bahan baku anyaman.
Terlepas dari kekurangan dan keistimewaanya, kedua jenis pohon aren di atas memiliki nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai produk, seperti gula aren, tuak, tepung aren, arak, dan lain-lain. Selain itu, enau juga memiliki nilai budaya dan tradisional dalam masyarakat di Indonesia.
Arenga Indonesia Produsen gula aren bubuk dan cair untuk Industri dan Komersil. Kontak by WA Chats 0819 3241 8190
- Baca juga : 4 Jenis Cokelat Batangan Untuk Kue
Follow Arenga di Instagram
Share artikel ini