Kenapa Harga Murah Tidak Selalu Menjamin Kualitas yang Baik
Untuk sebagian kita, kadang merasa, membeli dengan harga murah adalah pilihan belanja terbaik. Membeli produk dengan harga murah, kita bisa menghemat uang. Sisa anggaran bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Begitu pun ketika membeli produk yang sama tadi dari brand berbeda, jika ada bisa membeli murah, ngapain juga harus beli produk yang lebih mahal.
Seperti membeli Arenga gula aren organik yang sedikit lebih mahal dari produk serupa. Akan muncul perasaan puas bila berhasil mendapatkan produk gula aren dengan harga yang lebih murah.
Manusiawi sih, apa lagi budget terbatas, tidak punya waktu membandingkan mengapa ada gula aren yang lebih mahal dan mengapa pula ada yang lebih murah, sehingga harga murah dianggap jadi solusi terbaik.
Ada Harga Ada Barang
Sobat Arenga pernah dengar atau baca idiom ” ada harga, ada barang”?
Jadi perlu diketahui bahwa harga murah tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas. Salah-salah malah bisa berdampak negatif pada kesehatan dan keselamatan kita, keluarga, atau pelanggan yang ingin kita layani sebaik-baiknya.
Jadi sebagai konsumen bijak, kita harus selalu memperhatikan kualitas produk, mencari informasi yang cukup sebelum memutuskan untuk membelinya. Tidak semata karena harganya yang diskon dari produk dari brand lain.
Baca juga:
- Pentingnya Mencatat Pembelian Barang untuk Bisnis Anda
- Berikan Sentuhan Alami pada Produk Makanan dengan Arenga Gula Aren Bubuk
- Cara Mudah Membuat Pisang Goreng Gula Merah yang Lezat di Rumah
- Mengenal Peran Gula Aren dalam Proses Pembuatan Eco Enzyme yang Ramah Lingkungan
4 Alasan Mengapa Harga Murah Tidak Selalu Menjamin Kualitas yang Baik
- 1. Kualitas bahan baku rendah: Produsen yang menawarkan harga yang sangat murah mungkin menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas, alias murah juga. Misalnya dalam kasus pembuatan gula aren bubuk, memasak ulang gula cetak yang sudah rusak dengan menambahkan zat-zat kimia untuk menghasilkan gula semut aren yang secara penampilan kelihatan menarik. Dengan begitu mereka bisa memprodusi barang murah tapi dengan kualitas, you know lah.
- 2. Proses produksi tidak memadai: Produsen yang menawarkan harga yang sangat murah mungkin mengorbankan proses produksi yang harus dilakukan dengan baik. Kurang pengawasan akan kualitas dan sanitasi. Dengan begitu mereka bisa berhemat diongkos produksi tapi menghasilkan produk yang tidak aman atau tidak sehat untuk dikonsumsi.
- 3. Biaya produksi yang rendah: Produsen yang menawarkan harga yang sangat murah mungkin mengabaikan biaya produksi yang sebenarnya, seperti upah pekerja, pengeluaran dalam membeli bahan baku, dan biaya pengiriman. Mata rantai seperti ini sangat terasa dampak negatifnya bila dilakukan dengan biaya murah. Dan tentu saja imbasnya adalah kualitas produk.
Terakhir, iya setuju, sebagai konsumen harga murah bisa menjadi daya tarik belanja. Tetapi yang harus diingat adalahitu tidak selalu jadi solusi terbaik karena tidak menjamin kualitas barang yang baik.
Sebagai konsumen yang bijak, kita harus selalu memperhatikan kualitas produk yang kita beli dan mencari informasi yang cukup sebelum memutuskan untuk membelinya.
Arenga Indonesia, produsen gula aren cair premium. Dari Tangerang untuk Indonesia
Baca juga:
Share artikel ini