Peran Gender Dalam Pembuatan Gula Semut
Teman-teman sering ya mendengar istilah peran gender, bukan? Sebenarnya apa sih itu? Dan apa pula itu peran gender dalam pembuatan gula semut? Yuk kita bahas dalam pos blog Arenga kali ini.
Jadi gini, peran gender adalah seperangkat harapan, nilai, norma, perilaku, dan atribut yang diberikan oleh masyarakat pada individu berdasarkan jenis kelaminnya.
Konsep peran gender ini tidak sama di semua tempat. Akan ada perbedaan berdasarkan budaya, agama, dan sejarah yang telah dilalui suatu masyarakat.
Konsep peran gender juga mencakup apa yang dianggap sebagai maskulinitas dan femininitas.
Berdasarkan perbedaan jenis kelamin ini lah masyarakat, dimana budaya itu berlaku, menerapakan berbagai ekspektasi sesuai jenis kelamin. Baik mengenai perilaku, tugas, keterampilan, dan bagaimana seharusnya hubungan antara laki-laki dan perempuan.
Begini Peran Gender Dalam Pembuatan Gula Semut
Lah iya, terus gimana peran gender dalam pembuatan gula semut?
Dalam kebanyakan industri skala rumah tangga, keterbatasan modal dan sumber daya memaksa suami-istri berbagi peran secara seimbang. Itu terjadi juga dalam pembuatan gula semut (palm sugar). Tingkat kesulitan dan energi yang harus dikeluarkan memisahkan tugas dan jenis pekerjaan berdasarkan kondisi biologis.
Tugas Pria
Menyadap nira memerlukan tenaga besar. Mulai dari menyiapkan pohon aren sampai proses penderesan yang harus memanjat terpaksa di serahkan kepada para suami.
Apa lagi dalam masyarakat masih melekat keyakinan tata adat timur bahwa memanjat pohon tinggi bagi perempuan sama anehnya dengan mereka yang mengemudikan becak.
Selain memanggul lodong tiap kali naik dan menurunkan nira memang bukanlah pekerjaan ringan.
Baca juga:
- Manis Gurih Kue Kacang Kenari Gula Aren, Cocok Dinikmati Bersama Teh atau Kopi
- Resep Masakan Udang Rumahan – Benaran Ini Anti Gagal
- Kopi Susu Semakin Mantap dengan Gula Aren Cair: Pelajari Bagaimana Sirup Ini Meningkatkan Cita Rasa dan Aroma Kopi Susu
Tugas Wanita
Maka perempuan mengambil alih tugas di dapur, memanaskan nira hingga jadi gula semut.
Proses dari nira sampai jadi gula semut membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam. Agar gula semut yang dihasilkan memiliki kualitas bagus, selama waktu proses, dibutuhkan kesabaran dan keultean untuk mengaduk dan menjaga api dengan tingkat panas berbeda.
Sabar dan ulet dua sikap yang selalu diindetifikasi sebagai milik perempuan. Dan sebagai penggiat gula semut selama puluhan purnama, Arenga bersaksi bahwa gula aren bubuk ini kualitasnya memang lebih baik bila dimasak oleh perempuan.
Arenga Indonesia, produsen gula semut di Tangerang.
Baca juga:
- Peran Palm Sugar Dalam Melezatkan Makanan dan Minuman
- Pilih Produk yang Dibuat Secara Etis dan ramah Lingkungan
- Resep Mudah dan Sehat: Cara Membuat Guacamole yang Lezat dan Berkhasiat
- Proses Pembuatan Gula Semut Tradisional – Pra-Gula Semut
- Mengapa Harus Gula Organik
Share artikel ini