Cokelat, Tanaman Dengan Sejarah Panjang di Indonesia
ARENGAINDONESIA.COM, Tangerang – Sejarah Tanaman Cokelat dan Perkembangannya di Indonesia
Habis menikmati secangkir coklat hangat dengan pamanis palm sugar bersama teman-teman, rasanya yang lembut mengalir di tenggorkan, menimbulkan rasa hangat di perut yang disusul rasa kenyang. Gak tahu nih, tiap kali habis minum secangkir cokelat hangat, langsung merasa sejahtera. Mungkin karena kandungan theobramine dan phenylethylamine dalam cokelat yang membangkitkan hormon bahagia.
Sebelumnya pernah juga berkunjung ke kebun kakao, milik salah seorang Sobat Arenga. Melihat dari dekat cara memetik buah dan mengeluarkan biji dengan cara memecah kulitnya dengan alat pemecah sederhana. Jadi dalam pos kali ini, kepikiran untuk menelisik sejarah tanaman kakao di Indonesia.
Kapan Tanaman Kakao Masuk ke Nusantara?
Seperti teman-teman sudah tahu bahwa pohon cokelat, atau pohon kakao, atau theobroma cacao, adalah tanaman asal untuk pembuatan aneka olahan cokelat yang lezat itu.
Jadi bagaimana sejarah tanaman cokelat di Indonesia aka Hindia Belanda?
Di Indonesia, pohon cokelat diperkenalkan pada tahun 1560 oleh bangsa Spanyol di Sulawesi Utara. Tanaman ini awalnya dibawa dari Filipina dengan varietas Criollo. Meskipun varietas ini memiliki rasa yang enak, sayangnya, ia dianggap menghasilkan cokelat dengan kualitas rendah dan rentan pula terhadap serangan hama.
- Baca juga : 4 Jenis Cokelat Batangan Untuk Kue
Pada tahun 1806, usaha pengembangan pohon cokelat di Nusantara diperluas dengan memperluas perkebunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejalan dengan penanaman pohon kopi. Pohon cokelat tumbuh dengan baik di kedua daerah tersebut, dan pengembangan perkebunan cokelat semakin berkembang pesat.
Pada tahun 1911, seorang dokter bernama Dr. C.J.J. Van Hall melakukan perbaikan kualitas cokelat dengan melakukan pemuliaan terhadap pohon induk di Dajti Runggo dan Getas. Hasil dari pemuliaan ini menghasilkan varietas cokelat dengan kualitas unggul, yang kemudian dikenal dengan kode “DR” dan “G”. Varietas cokelat ini menjadi terkenal dan diminati karena kualitasnya yang superior.
- Baca juga : Apa Sih Beda Kakao, Kokoa, dan Cokelat?
Hingga tahun 1938, terdapat 29 perkebunan cokelat yang tersebar di Jawa. Perkebunan-perkebunan ini menjadi pusat produksi cokelat di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap industri cokelat Hindia Belanda ketika itu.
Perdagangan Internasional Kakao Hindia Belanda aka Nusantara
Pada abad ke-19, Indonesia yang saat itu masih di bawah kekuasaan Hindia Belanda, memiliki peran penting dalam perdagangan kakao dunia. Salah satu periode perdagangan yang signifikan terjadi antara tahun 1825 hingga 1838, ketika pengusaha di Hindia Belanda berhasil mengekspor sekitar 92 ton biji kakao melalui pelabuhan Manado ke Manila.
Namun, sayangnya, ekspor kakao tersebut mengalami penurunan akibat serangan hama yang menyerang tanaman kakao.
Tapi yang jelas Hindia Belanda berhasil memperoleh keuntungan dari perdagangan biji kakao tersebut. Ekspor biji kakao dari pelabuhan Manado menuju Manila menjadi salah satu rute yang penting.
Biji kakao dikumpulkan dari berbagai perkebunan di sekitar Manado dan kemudian dikirim ke Manila untuk diekspor ke pasar internasional. Ekspor biji kakao ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Hindia Belanda.
- Baca juga : Menelusuri Jejak Sejarah Coklat
Kisah NV Ceres – Pabrik Cokelat di Bandung
Pabrik pengolahan biji kakao memainkan peran penting dalam memberikan nilai tambah bagi industri cokelat. Di Indonesia, upaya untuk menghasilkan produk cokelat berkualitas tinggi telah mendorong pendirian beberapa pabrik pengolahan biji kakao, salah satunya terletak di Bandung. Pabrik ini awalnya dimiliki oleh orang Belanda dan diberi nama NV Ceres. Namun, selama masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942, NV Ceres dijual kepada orang Indonesia keturunan Tionghoa bernama Ming Chee Chuang.
- Baca juga : Resep Minuman Coklat Panas Kayu Manis
Ming Chee Chuang, sebagai pemilik pabrik NV Ceres, memiliki peranan penting dalam mengembangkan industri pengolahan biji kakao di Indonesia. Salah satu prestasinya yang mencolok adalah penyediaan makanan dan minuman berbahan dasar coklat saat Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang diadakan di Bandung.
Melalui pabriknya, Ming Chee Chuang berhasil menciptakan coklat batangan yang tidak mudah meleleh di suhu tropis yang tinggi. Ini memberikan keuntungan besar karena memungkinkan distribusi dan penyajian coklat yang lebih praktis dan tahan lama di lingkungan dengan suhu yang cenderung tinggi.
Tidak hanya itu, Ming Chee Chuang juga terkenal karena inovasinya dalam mengembangkan rasa coklat yang lebih gurih. Ia mencampurkan kacang mete ke dalam adonan cokelat, memberikan cita rasa yang lebih kaya dan nikmat. Inovasi ini berhasil mendapatkan sambutan positif dari konsumen, dan membuat produk coklat buatannya seperti Silver Queen semakin terkenal dan bahkan sampai sekarang.
Perkembangan Tanaman Kakao Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, negara ini menghadapi tugas besar dalam membangun dan mengembangkan sektor ekonominya. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah industri perkebunan, termasuk perkebunan cokelat. Pada masa awal kemerdekaan, usaha perkebunan cokelat semakin meluas di kawasan Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Seiring berjalannya waktu, industri cokelat di Indonesia terus berkembang. Pemerintah Indonesia mendorong pengembangan perkebunan cokelat melalui berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produksi cokelat. Pengenalan teknologi modern, praktik pertanian yang berkelanjutan, dan peningkatan kualitas biji cokelat melalui pemuliaan genetik menjadi fokus dalam upaya mengembangkan industri cokelat Indonesia.
Terima Kasih Pada Tanah Indonesia yang Subur
Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah, seperti iklim tropis dan keanekaragaman hayati, yang mendukung pertumbuhan pohon cokelat dengan baik. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu produsen cokelat terbesar di dunia.
Selain menjadi penghasil biji cokelat, Indonesia juga memiliki potensi untuk mengembangkan industri olahan cokelat. Peningkatan permintaan akan produk cokelat berkualitas tinggi dari pasar domestik dan internasional memberikan peluang bagi para produsen untuk menghasilkan berbagai jenis cokelat dengan cita rasa unik dan inovatif.
Dengan sejarah panjangnya dalam pengembangan pohon cokelat dan posisinya sebagai salah satu produsen cokelat terbesar di dunia, Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri cokelatnya. Melalui pengembangan perkebunan yang berkelanjutan dan inovasi dalam proses produksi seperti menggunakan gula aren di produk akhir, Indonesia berharap dapat terus memperluas pangsa pasarnya dan menjadi pemain utama dalam industri cokelat global.
Begitu lah sejarah singkat tanaman cokelat di Indonesia. Semoga semakin berkembang dan Indonesia semakin dikenal sebagai penghasil cokelat lezat di dunia
Arenga Indonesia. Supplier gula aren untuk industri olehan cokelat di Tangerang – Banten
Share artikel ini
24 Comments
Comments are closed.
Coklat ini sebenarnya salah satu komoditas andalan Indonesia ya mbak. Apalagi kita punya Balai Penelitian coklat yang bagus juga. Tanah kita subur dan cocok untuk tanaman coklat
Ming Chee Huang menekurkan kehebatab coklat gurih varian kacang mete, kesukaan bunda tp harganya blm bersahabat dengan dompet bunda hehe…karena lupa terus rasa rasa dan gurihnya gigitan coklat ber-kacang mete, terpaksalah 1xsebulan bunda beli 2 batang silverqueen kacang mete gurih itu. Bunda blm puas baca tentang coklat ini aplg setelah tau ARENGA ikut andil dlm menamvah nikmatnya gigitan coklat batangan.
Ternyata, Indonesia salah satu negara penghasil coklat terbesar, ya. Coklat tuh dari wanginya aja udah enak. Pantesan aja kalau coklat bisa memperbaiki mood, ya.
Ooooh, cokelat Ceres itu nama pemiliknya adalah NV Ceres? Hebat ya dia bisa menjadi pengusaha cokelat di Bandung. Oh, berarti di tahun 1800 an kakao itu beredar di Indonesai dan negara kita menjadi jembatan produk ini dari orang2 Belanda ke negara lain. Lama kelamaan petani kita juga bisa memproduksinya walaupun dulu zaman kolonial Belanda nasibnya begitulah.
Ceres tuh lokal tapi terbaik ya mba soal rasa. Bersyukur banget tinggal di Indonesia, kaya rempah-rempah apalagi bisa tumbuh coklat juga
Kisah perjalanan cokelat yang cukup panjang dan menjadi tonggak sejarah berkembangnya industri pengolahan pangan menggunakan bahan dasar cokelat. Baru tau nih yang sejarah Ceres dan Silverqueen, inovasi yang brilian pada jamannya ya mbak, sampai sekarang tetap berjaya di antara para pesaingnya.
Wah baca ini jadi tahu sejarah panjang tanaman cokelat di Indonesia
Semoga perkembangan cokelat di Indonesia semakin maju
Aku dulu waktu punya pohon kakao , suka makan bijinya , rasanya manis, tapi kadang dapat yang kurang manis, waktu gak tau kalo justru biji atau daging buanya itu yang kalo diolah bisa jadi cokelat, hehehe. Semoga deh dengan lahan subur Indonesia, bisa menjadi penghasil cokelat lezat
Hmm sebagai bukan coffee person, hot chocolate selalu jd pilihanku sih mba. Dans epakat kayaknya bikin kita jd otomatis damai sejahterq..anteng hahah
Aku tuh pernah lihat cokelat dalam bentuk aslinya pas di Bali, kalau gak salah pas di toko cokelat yang terkenal itu. Ternyata Indonesia memang Indonesia salah satu penghasil cokelat terbesar juga ya, ini aku baru tau. Karena selama ini taunya makan yang sudah jadi saja tanpa tau bagaimana prosesnya.
Sejarah coklat ini menurut saya sama menariknya dengan sejarah kopi di Indonesia. Kebetulan juga keduanya nikmat dan membuat bahagia dengan caranya masing-masing. Dan kebetulan lagi yang baru saya ketahui, ternyata Indonesia menjadi salah satu produsen coklat terbesar di dunia.
Ternyata sejarah pohon coklat di Indonesia lumayan panjang yah. Semoga perkembangan industri coklat di Indonesia semakin maju seiring dengan peningkatan produksi coklat melalui pertumbuhan tanaman coklat di Indonesia.
Aku penyuka cokelat. Alhamdulillah waktu kerja praktek, aku berkesempatan ke pabrik Kakao di Jepara dan melihat pengolahan Kakao secara langsung. Meski cuma sampai ke pengolahan menjadi biji kakao, tapi seneng banget jadi nambah pengetahuan tentang pengolahan biji kakao.
kagum banget sama tanah Indonesia yang subur dan bisa menumbuhkan pohon coklat yang berkualitas.
ternyata sejarahnya panjang ya mbak,
semoga perkembangan coklat Indonesia semakin baik
Indonesia ini negeri kaya dengan segala kekayaaan alam. Termasuk tanaman coklat ini andalan kita. Makasih Arenga sudah berbagi banyak informasi menambah ilmu
Panjang juga ya sejarah coklat ini. Zaman sekolah aku pernah baca, tapi lebih ke pengolahannya sih, termasuk kulitnya juga. Di daerahku kayanya gak ada yang ngolah, tapi ada 1-2 pohon yang tumbuh
Seru banget kalau ngomongin sejarah panjang cokelat. Anakku sudah nonton video tentang sejarah cokelat. Ternyata mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1560, ya. Hampir 500 tahun yang lalu. Wow. Karena suburnya tanah air kita, pohon cokelat pun dapat terus berkembang pertumbuhannya sampai sekarang.
Panjang ternyata sejarah coklat di Indonesia. Dari artikel ini saya jadi tahu tentang sejarah Ceres, Silverqueen…dan yang lain
Aamiin , semoga Indonesia dapat terus memperluas pangsa pasarnya dan menjadi pemain utama dalam industri cokelat dunia
Masya Allah, seru banget baca artikel tentang sekarah cokelat di Indonesia… Jadi nambah wawasan… Makasih ya…
wah makasih mbak, jadi semakin memperkaya wawasan saya pada tanaman cokelat nih. ternyata sejarahnya cokelat di indonesia lumayan panjang juga yaa
Baru tahu sejarahnya tanaman Coklat itu dibawa dari Filiphina. Indonesia cocok ya ditanami coklat Karena iklimnya tropis. Yang paling suka coklat udah banyak olahannya. Dari coklat batangan ama Hot cokelat saya suka banget deh.
Saya juga suka sekali minum cokelat, memang bisa bikin mood jadi tambah bagus.
Dan bersyukur sekali karena di negeri kita tanaman cokelat bisa tumbuh dengan subur yaa..
Aku sekarang pecinta coklat tapi gak tau sejarahnya. Baca ini cukup dapat gambaran oh ternyata makanan yang aku suka itu cukup panjang perjalanannya.. oh tq buat yg menemukan tanaman ini….
Ternyata coklat punya sejarah panjang di Indonesia ya. Bangga banget Indonesia jadi produsen coklat terbesar di dunia. Temanku ada yang bergerak di bidang pengolahan biji coklat menjadi berbagai makanan. Sungguh inovatif & kreatif. Semoga UMKM di Indonesia semakin jaya juga