Menelusuri Jejak Sejarah Coklat

Menelusi jejak sejarah coklat

Untuk penggemar coklat, sama dengan Mamin, tahu asalnya saja tidak cukup. Kita juga perlu tahu sejarah coklat. Iya memang, permen kesayangan ini terbuat dari biji kakao yang diolah melalui beberapa tahap. Mulai dari fermentasi, pengeringan, pemanggangan, pengupasan kulit biji, penggilingan, sampai akhirnya diolah aneka campuran sehingga meleleh di mulut.

Jadi kalau bisa sekalian menelusuri jejak sejarahnya deh. Banyak sekali buku dan artikel terkait masalah ini. Dengan begitu penghargaaan kita akan semakin meningkat, bukan? Apa lagi Indonesia termasuk salah satu negara penghasil buah kakao terbaik dunia. Setelah pohon aren, kita perlu memasukan tanaman kakoa ke jejeran tumbuhan terhormat.

Yang paling menyenangkan dari menikmati coklat adalah saat ia meleleh di mulut. Sensasi yang datang dari lemak utama yang disebut cocoa butter itu, ketika bertemu suhu tubuh kita membuat sensasi kenikmatan tiada tara. Rasa manis, legit dan gurih yang diberikan gula dan susu membuat kita ingin menikmatinya lagi dan lagi.

Sejarah Coklat Dimulai Tanpa Gula

Gak kebayang jika awalnya, cokelat adalah minuman atau kudapan tanpa gula. Karena rasa asli dari biji kakao ini tidak enak. Cukup pahit, beraroma kuat dengan sedikit rasa asam buah-buahan.

Yang bertanggung jawab terhadap rasa manis pada coklat adalah seorang penjelajah Spanyol pada abad ke-16. Namanya Hernán Cortés. Ketika ia mengunjungi wilayah Aztec di Meksiko dan menemukan minuman coklat yang diolah dari biji kakao yang dikombinasikan dengan rempah seperti cabe dan vanila.

Sejarah coklat semakin bersinar ketika Cortés membawa minuman coklat tersebut ke Spanyol dan memperkenalkannya kepada para keluarga kerajaan.

Pada masa itu, gula merupakan barang mewah dan jarang ditemukan di Eropa. Namun Cortés memutuskan menambahkan pemanis mahal itu ke dalam adukan coklatnya. Tralalala..enak!

Sejak itu, minuman coklat yang diberi gula menjadi populer di kalangan bangsawan Spanyol dan menyebar ke seluruh Eropa dan dunia.

Jadi pada awalnya coklat adalah makanan mahal yang hanya bisa dinikmati para bangsawan, ya teman-teman. Beruntung deh zaman now kita bisa mendapatkannya dari mana saja.

Pohon Kakao Bernilai Religi

Reputasi baik tanaman coklat sudah terjadi jauh sebelum Cortés menambahkan gula ke dalamnya.

Karena sejak 1900 SM orang-orang Mokaya di Meksiko telah menggunakannya sebagai minuman. Biji kakao diolah dengan cara menggiling, diberi air lalu diperkaya rasanya dengan menambahkan sedikit cabe dan vanila.

Bagi kita yang terbiasa dengan coklat manis, gak terbayang aja menikmati coklat rasa pedas seperti itu 🙂

Kita tahu coklat punya banyak khasiat dan zat yang terkandung di dalamnya sanggup memancing otak kita mengeluarkan hormon bahagia.

Mungkin itu yang mendasari suku bangsa Aztec di Meksiko mensakralkan minuman ini. Coklat terlihat dalam persembahan keagamaan dan acara pernikahan mereka.

Kemudian, pada zaman peradaban Maya dan Aztec, seperti di Spanyol, minuman dianggap sebagai simbol kekayaan dan status sosial. Orang-orang Aztec bahkan menggunakan biji kakao sebagai mata uang dalam sistem perdagangan mereka.

Di sini minuman yang dihasilkan dari biji kakao ini disebut chocolatl.

Sejarah Coklat Masuk Eropa

Sebenarnya sejarah cokelat di Eropa berawal dari Christopher Columbus. Namun setelah orang Spanyol menaklukkan Meksiko dan Don Cortez memperkenalkan minuman ini ke Spanyol pada tahun 1520an, baru lah coklat mendapat tempat sebagai minuman atau kudapan istimewa. Itu juga karena penambahan gula untuk mengatasi rasa pahit.

Seratus tahun kemudian minuman coklat semakin terkenal di kalangan bangsawan Eropa. Menyebar melalui hubungan antar keluarga kuat. Dipicu oleh pernikahan Putri Spanyol Anna dengan Raja Louis XIII dari Prancis pada tahun 1615. Nah kepindahannya ke Prancis membawa serta coklat sebagai minuman mahal yang patut dicoba oleh seluruh keluarga kerajaan.

Pada tahun 1657, London menjadi tempat pertemuan pertama untuk minum coklat dan disebutkan dalam buku harian Pepys pada tahun 1664.

Pada tahun 1727, susu mulai ditambahkan ke dalam minuman dan batangan coklat. Kesulitannya adalah bahwa setengah dari cocoa bean adalah cocoa butter yang akan meleleh dalam air panas. Akibatnya partikel kakao jadi sulit diaduk untuk dijadikan minuman lezat.

Untungnya, pada tahun 1828, Van Houten menemukan cara menghilangkan sebagian lemak tersebut. Dengan menggunakan cocoa press serbuk kakao bisa berkurang lemaknya.

Belanda juga mengembangkan proses Dutching untuk memperbaiki masalah ketidakseragaman warna pada bubuk kakao.

Dan bagaimana sejarah coklat di Indonesia sendiri? Baca link tentang : Cokelat, Tanaman Dengan Sejarah Panjang di Indonesia

Coklat di Era Moderen

Dewasa ini sejarah coklat sudah memasuki babak baru. Seperti kopi, sudah jadi minuman yang dikenal di manapun di belahan bumi ini.

Begitu pun dengan pengolahannya. Berkembang sedemikian rupa dengan menghasilkan berbagai jenis produk. Sebut saja coklat batang, coklat bubuk, permen coklat, dan lain-lain.

Coklat juga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kue, es krim, minuman, dan hidangan lainnya.

Industri coklat juga semakin mengedepankan kualitas bahan baku dan keberlanjutan. Ada banyak perusahaan coklat yang bekerja sama dengan petani kakao di seluruh dunia untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi.

Makin kesini muncul pula tren konsumen yang peduli kesehatan. Mereka yang membuat terjadi peningkatan permintaan terhadap makanan organik yang salah satunya adalah coklat organik. Selain bebas dari bahan kimia, mereka akan memilih produk-produk coklat yang berasal dari daerah yang terlindungi.

Selain sebagai makanan, coklat juga deketahui memiliki manfaat kesehatan. Studi telah menunjukkan bahwa coklat hitam yang kaya akan antioksidan dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan mood dan kesehatan mental secara umum.

Oleh karena itu, coklat tetap menjadi makanan favorit di era modern ini, baik sebagai camilan sehari-hari maupun sebagai bahan makanan yang dihargai secara kultural dan tradisional.

Arenga Indonesia. Produsen gula aren organik di Tangerang.

Baca juga:

Share artikel ini

Artikel Terbaru

  • Kenikmatan pepes kaya rempah

    Kenikmatan Pepes, Pesona Kuliner Nusantara yang Kaya Rempah

  • Nasi tuai khas Minangkabau Sumatera Barat

    Nasi Tuai , Kegembiraan di Hari Panen

  • cara menyajikan dadar gulung agar cantik dan menarik

    Cara Menyajikan Dadar Gulung Agar Cantik dan Menarik

  • Gulai Kancah, Simbol Kemeriahan Idul Adha di Ranah Minang

    Gulai Kancah, Simbol Kemeriahan Idul Adha di Ranah Minang

  • Resep Terong Ungu Crispy Renyah dan Enak

    Resep Terong Ungu Crispy Renyah dan Enak

Arenga Customer Care

Untuk pertanyaan, kritik, dan saran seputar produk Arenga, silakan hubungi kami di nomor WhatsApp berikut ini:

0819 3241 8190

Artikel Terpopuler

  • 10 Hal Terbaik Tentang Palm Sugar

    10 Fakta Tentang Palm Sugar

  • agar-agar santan gula aren

    Agar-Agar Santan Gula Aren

  • Resep Es Kopi Susu Gula Aren ala Arenga

  • Cerita elok dari kampung

    Cerita Elok Dari Kampung Aren

  • Resep iga bakar gula aren Arenga

    Resep Iga Bakar Gula Aren Arenga

  • Cara menikmati sayuran hijau mentah

    Cara Menikmati Sayuran Hijau Mentah, Resep Pina Colada Smoothie

  • Penjelesan mengapa gula aren berwarna coklat

    Beda Gula Aren dan Gula Semut

  • gula aren cair atau sirup gula merah cair untuk kopi. Kemasan 1 liter

    Kelezatan Kopi dengan Gula Aren Cair Asli 1 Liter