Rumah Sosis Bandung, Fettucinne Bolognese yang Aduhai
ArengaIndonesia.com – Petualangan kuliner Keluarga Arenga ke Lembang dimulai dengan menyambangi Rumah Sosis Bandung. Sebagai kota tujuan wisata, Paris van Java punya segala jenis makanan dari seluruh dunia. Sekalipun sedikit enggan karena lelah, memikirkan anak-anak juga, merasa rugi kalau ngendon di hotel saja. Maka saya dan anak-anak pun meminta sang kapten agar melajukan kendaraan ke rumah makan yang sudah banyak dibahas di sosial media. Disini pertama kali mencoba Fettucinne Bolognese yang lezat itu.
Tempat Persinggahan Keluarga
Ada banyak yang bisa dilihat saat kita memasuki kawasan Rumah Sosis Bandung. Ini lah hasil olah kreativitas dari Chief Executive Officer Perisai Group Perry Tristianto. Tempat yang tidak sekedar resto, tapi juga tempat persinggahan keluarga.
Agar pengunjung betah berlama-lama mereka menyediakan taman bermain berikut permainan untuk anak-anak. Kesannya kuat banget jika Ruma Sosis Bandung tak sekadar tempat jualan sosis, makanan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan, dan rempah. Resto ini juga dirancang sedemikian rupa selain perut kenyang, belanja, hati juga bahagia.
Saat menunggu hidangan siapa saja anak-anak sudah tertawa-tawa dalam permainan mereka. Orang tua yang ingin santai sambil mengawasi anak-anak mereka disediakan bangku-bangku kayu dan meja. Tertata apik di bawah balai terbuka.
Kehebohan Pilih Menu
Tak membuang waktu, karena anak-anak memang sudah lapar, kami langsung masuk ke area resto. Meja-meja kayu lebar dengan lingkaran tahun sebagai motif, ditambah juga kursi senada, mengundang kami untuk segera browsing daftar menu. Tempatnya yang seperti balai terbuka, membuat seluruh cahaya dan udara bebas keluar masuk. Amak-anak saya mulai riuh memilih menu kesukaan meraka.
Iya hampir semua menu di Rumah Sosis Bandung menjadi favorit anak-anak. Karena ya faktor sosisnya itu. Valdi bolak-balik memilih antara sosis yang sebesar usus sapi itu sampai yang kecil mungil seperti usus ayam. Sayang saya tidak mencatat apa saja namanya.
Baca juga:
- Camilan Sehat Dari Roti Tawar Untuk Anak dan Dewasa
- Manfaat Sosial Ngopi di Kedai Kopi
- Gula Aren Cair 1 Liter Arenga Untuk Kedai Kopi dan Minuman
Fettucinne Bolognese, Mengajarkan Lidah Menikmati Hidangan Berbeda di Rumah Sosis Bandung
Setelah anggota pasukan selesai dengan pilihan masing-masing saya mulai kebingungan. Sepertinya mengikuti menu anak-anak mudah tapi kok ya gak mudah juga.
Saya berpikir untuk memesan menu berbeda. Yah tentu saja maksudnya agar bisa share dengan yang lain. Sebab saya lihat porsi mereka besar juga.
Bolak-balik berpikir sampai Mbak dari Rumah Sosis Bandung yang mencatat order terlihat mulai tak sabar. Setengah terpaksa saya akhirnya menjatuhkan pilih ke Fettucine Bolognese. Sebetulnya ini bukan berangkat dari rasa suka, lebih pada terdesak saja selain memenuhi rasa ingin tahu. Bagaimana rasa masakan Italia ini yang sering dipuja anak-anak enak? Apakah lidah saya sama dengan meraka?
Secara harfiah fettuccine dalam bahasa Italia berarti ‘pita kecil’ . Ini adalah jenis pasta yang populer dalam Masakan Romawi. Berupa mie tebal dan datar ini terbuat dari telur dan tepung (biasanya satu telur untuk tiap 100 gram tepung). Di tempat aslinya (Italia) dan kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Fettuccini biasa dinikmati dengan Sugo d’umido (ragout sapi) dan Ragu di pollo (ragoutt ayam). Di beberapa tempat daging sapi ada pula yang digantik dengan daging babi.
Fettuccine secara tradisional dibuat segar (baik untuk keperluan rumah atau komersial), tetapi yang populer di Indonesia fetucini kering dan bisa dibeli di toko-toko.
Baca juga:
Kesan Lidah Kampung Saya di Rumah Sosis Bandung
Dan you know what? Dari suapan pertama saya sudah berpikir bahwa Fettucinne bolognese ini sudah “murtad” dari rasa asalnya. Yang saya suap itu sudah disesuaikan dengan lidah lokal.
Tapi tetap saja sejarah panjang memori rasa saya adalah masakan Indonesia yang kaya rempah. Bukannya fettucini tak berasa rempah, lebih spesifik lidah saya kelanjur kaku menetapkan bahwa masakan Indonesia jauh lebih enak. Jadi untuk fettucini bolognes ini enak saya butuh beberapa tahun lagi.
Yah akhirnya petualangan lidah di Rumah Sosis Bandung berakhir. Meninggalkan pemikiran tentang bagaimana makanan menyebar ke seluruh dunia lalu berubah mengikuti lidah lokal. Tapi lain kali saja dibahasnya.
Share artikel ini