Teknik Rekayasa Genetika (GMO) – Apa dan Bagaimana Cara Mengenali Produknya
Kalau berkaitan dengan produk pertanian, Sobat Arenga sering mendegar istilah teknik rekayasa genetika atau GMO ( Genetically Modified Organism ), bukan? Bibit yang dikeluarkan oleh korporasi besar ini sudah tersebar ke seluruh dunia dan banyak diterapkan dalam pertanian non-organik. Dan sadar atau tidak, kemungkin besar, terutama kita di Indonesia sudah sering mengkomsumsinya dalam makanan atau minuman sehari-hari. Lah siapa sih yang tidak pernah makan tempe?
Pokoknya kalau sudah baca tentang GMO bisa bikin Mamin Arenga gak bisa tidur. Terus semua makanan dicurigai sebagai hasil dari petanian GMO. Tapi agar lebih proporsional menyikapinya, baca yuk artikel di bawah, tentang apa itu teknik rekayasa genetika, apa keuntungan dan kerugiannya.
Lebih Dekat Dengan Teknik Rekayasa Genetika (GMO)
Jadi, teknik rekayasa genetika atau genetically modified organism (GMO) adalah teknik untuk mengubah sifat genetik organisme. Baik dengan cara memasukkan gen baru atau menghilangkan gen lama pada DNA organisme bersangkutan.
Selain dilakukan pada organisme tumbuhan, teknik rekayasa genetika juga dilakukan pada hewan, dan bahkan mikroorganisme.
Tujuan utama dari teknik rekayasa genetika adalah untuk meningkatkan sifat organisme. Agar lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit, mempercepat tumbuh , menambah nutrisi atau meningkatkan produktivitas tanaman.
Nah ini yang bikin Mamin senewan, selalu curiga pada makanan. Contoh penerapan teknik GMO sudah dilakukan pada tumbuhan pangan seperti jagung, kedelai, dan kentang. Kesannya seperti makanan robot, gitu. Padahal itu kan makanan keseharian kita, kan?
Baca juga:
- Mengenal Zat-Zat Aditif Dalam Makanan dan Minuman
- PRINSIP-PRINSIP PERTANIAN ORGANIK
- Apa itu Makanan Organik, Manfaat, Label dan Klaim
- Pertanian Organik dan Konsumen Premium
- Melihat Proses Pengolahan Gula Aren Secara Tradisional
Kontroversi Dalam Teknik Rekayasa Genetika
Sumber dari senewen itu adalah karena banyak membaca mengenai penggunaan teknik rekayasa genetika ini ternyata banyak diprotes. Berbagai argumentasi, yang pada intinya bikin kontroversi di masyarakat.
Ini 5 Kekuatiran Tentang Produk GMO
- Efek pada lingkungan: Penggunaan tanaman GMO bisa berdampak negatif pada lingkungan. Seperti mengurangi keragaman hayati, mengganggu rantai makanan, dan merusak ekosistem. Selain itu, penggunaan pestisida pada tanaman GMO dapat mempengaruhi populasi serangga, termasuk serangga yang berguna sebagai polinator.
- Ketergantungan Petani Pada Korporasi Besar: Penggunaan tanaman GMO dalam jangka panjang tidak menguntungkan bagi petani. Karena tanaman GMO tidak bisa dibibitkan, alias dimandulkan. Jadi setiap butuh bibit, petani harus membeli benih dari perusahaan yang mengembangkan teknologi tersebut. Jadinya kan bikin ketergantungan petani pada perusahaan pengembang itu. Dari sisi petani juga meningkatkan biaya produksi, karena tidak bisa membuat bibit sendiri.
- Masalah etika: Masalah etika juga dipertanyakan orang, mengenai modifikasi genetik pada makhluk hidup. Kata teman Mamin sih, “ini seperti main tuhan-tuhanan”. Karena manusia melakukan intervensi pada alam dan mengganggu pengembangan alamiah, menolak hak-hak makhluk hidup berkembang biak sesuai sifat alamiahnya.
- Potensi risiko kesehatan: Ada keprihatinan bahwa konsumsi makanan yang berasal dari tanaman GMO dapat menyebabkan efek samping kesehatan pada manusia. Meskipun ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa makanan dari tanaman GMO tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
- Dampak ekonomi: Beberapa negara dan organisasi mengadopsi kebijakan anti-GMO. Mereka percaya bahwa teknik rekayasa genetika dapat menghambat perdagangan produk pertanian dan mempengaruhi harga pasar.
Baca juga:
- Ketika Hazel Menikmati Kopi Sehat dengan Gula Aren Cair Alami
- Minum Kopi Sebagai Gaya Hidup Sehat
- Resep Sederhana Membuat Es Wedang Jahe Segar untuk Menjaga Kesehatan Anda
- Resep Mudah dan Sehat: Cara Membuat Guacamole yang Lezat dan Berkhasiat
Manfaat GMO
Dari kontreversi dan efek negatif yang kita kuatirkan soal tanaman GMO, kita pun harus mengakui mereka juga berjasa pada kemanusiaan.
- Beberapa penggunaan teknik rekayasa genetika juga telah membawa manfaat yang signifikan bagi umat manusia. Misalnya, produksi insulin untuk pengobatan diabetes yang sebelumnya hanya dapat dilakukan dengan cara yang sulit dan mahal, kini dapat dilakukan dengan teknik rekayasa genetika yang lebih efektif dan murah.
- Keuntungan lain dari tanaman GMO adalah kemampuan untuk menghasilkan protein pestisida atau toksin yang mampu melawan hama tanaman, seperti serangga dan tikus.
- Tanaman seperti ini disebut dengan tanaman Bt (Bacillus thuringiensis) karena protein pestisida yang dihasilkan berasal dari bakteri tersebut. Begitu pun penggunaan pestisida pada tanaman Bt umumnya lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman konvensional. Aplikasi pestisida pada tanaman konvensional dilakukan secara rutin yang tentunya berdampak negatif juga pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Potensi Lain dari Tanaman GMO (Genetically Modified Organisms):
- Kebal terhadap serangan hama dan penyakit: Gen yang dimodifikasi dapat membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida.
- Ketahanan terhadap cuaca ekstrem: Tanaman GMO dapat dirancang untuk lebih tahan terhadap cuaca ekstrem seperti kekeringan atau banjir.Jadi petani tidak usah kuatir mengenai musim.
- Peningkatan hasil panen: DNA yang dimodifikasi memungkinkan hasil panen lebih banyak. Sayuran dan buah lebih banyak sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian.
- Peningkatan kandungan nutrisi: Kandungan nutrisi pada sayur dan buah dapat ditingkan dengan genetika yang dimodifikasi.
- Peningkatan keselamatan pangan: Tanaman GMO dapat dirancang untuk menghasilkan produk yang lebih tahan lama dan lebih mudah disimpan, tak cepat busuk, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pangan.
Demikian lah dari kerugian dan manfaat tanaman GMO, penelitian mengenai manfaat dan risiko terus dilakukan. Begitu pun perdebatan antar ilmuwan, ahli pertanian, dan masyarakat, masih terus berlangsung.
Sekarang tergantung pada kitanya. Ketika kita tidak punya pilihan, misalnya bahan baku untuk membuat tempe harus diimpor padahal dari teknik rekayasa genetika, tetap digunakan. Karena gak ada pilihan lain untuk membeli. Kecuali kita berhenti makan tempe dan susu kedelai.
Teknik rekayasa genetika atau GMO memiliki potensi manfaat dan risiko yang harus dipertimbangkan secara hati-hati. Mari kita berharap agar pemerintah Indonesia dapat mengatur regulasi dalam hal penggunaan teknik ini. Selain melihat manfaatnya juga dipikirkan efek negatifnya pada manusia dan lingkungan.
Bagaimana Cara Mengetahui Produk Gmo atau Bukan?
Mengidentifikasi apakah sebuah produk GMO atau tidak, agak sulit. Karena tidak semua produk yang bemutaran pertanian GMO tercantum pada label produk.
Tapi ini beberapa tips yang bisa dijadikan acuan untuk mengidentifikasi apakah produk GMO atau tidak:
- Periksa label produk: Beberapa negara mewajibkan produk GMO untuk diidentifikasi dengan jelas pada labelnya. Jika terdapat label “GMO” atau “dibuat dari bahan genetik yang dimodifikasi”, maka produk tersebut adalah GMO.
- Cari sertifikasi non-GMO: Beberapa organisasi telah memberikan sertifikasi non-GMO pada produk yang telah melewati tes dan verifikasi khusus untuk memastikan bahwa mereka tidak mengandung bahan-bahan GMO. Mencari label non-GMO pada produk tersebut dapat membantu mengidentifikasi apakah suatu produk adalah GMO atau tidak.
- Perhatikan kode pada label produk: Pada beberapa produk, terdapat kode angka pada label yang menunjukkan apakah produk tersebut merupakan GMO atau bukan. Sebagai contoh, kode yang dimulai dengan angka 9 menunjukkan bahwa produk tersebut bukan GMO, sedangkan kode yang dimulai dengan angka 8 menunjukkan bahwa produk tersebut adalah GMO.
- Cari informasi dari produsen: Produsen mungkin memberikan informasi lebih lanjut mengenai produk mereka apakah produk tersebut menggunakan bahan-bahan GMO atau tidak.
- Gunakan aplikasi atau situs web pendukung: Ada beberapa aplikasi dan situs web yang dapat membantu mengidentifikasi apakah suatu produk makanan adalah GMO atau tidak. Beberapa contohnya adalah Non-GMO Project dan Buycott.
Meskipun beberapa cara di atas dapat membantu mengidentifikasi produk GMO, namun tetap disarankan untuk memeriksa label dan mencari informasi lebih lanjut mengenai produk tersebut. Kembali lagi ke tempe, mana bisa mengidentifikasi kedalainya produk GMA atau tidak sementara produsennya saja kita tidak tahu?
Arenga Indonesia. Produsen gula aren organik di Tangerang
Baca juga:
Share artikel ini