Gula Melaka: Rahasia Manis Malaysia yang Sering Dikira Gula Aren (Apa Bedanya?)

Aroma Gula Melaka yang Menggoda
Pernah mencicipi Cendol Malaysia yang wanginya semerbak?
Atau lumeran manis di dalam Ondeh-ondeh yang meledak di mulut?
Rahasianya bukan sekadar santan. Kuncinya ada pada Gula Melaka.
Banyak orang mengira ini sama persis dengan Gula Aren Indonesia. Sekilas memang mirip. Warnanya cokelat gelap dan bentuknya silinder.
Tapi, bagi lidah yang peka, ada perbedaan unik di antara keduanya.
Mari kita bedah tuntas si manis dari Negeri Jiran ini.
Apa Itu Gula Melaka?
Sesuai namanya, gula ini sangat identik dengan wilayah Malaka (Melaka), Malaysia.
Gula Melaka adalah gula alami yang diolah dari nira pohon kelapa (Cocos nucifera).
Berbeda dengan gula pasir putih yang melalui proses rafinasi panjang, Gula Melaka diproses secara tradisional.
Nira dikumpulkan, direbus hingga mengental, lalu dicetak dalam tabung bambu.
Itulah sebabnya bentuk fisiknya seringkali silinder tabung, berbeda dengan Gula Aren kita yang sering dicetak dengan batok kelapa (setengah bola).
Gula Melaka vs Gula Aren: Apa Bedanya?
Ini pertanyaan yang paling sering diajukan ke mesin pencari. Agar Sobat Arenga tidak bingung, berikut perbedaannya:
1. Sumber Nira
- Gula Melaka: Umumnya berasal dari nira pohon Kelapa.
- Gula Aren: Berasal dari nira pohon Enau (Arenga Pinnata).
2. Profil Rasa
- Gula Melaka: Cenderung memiliki rasa creamy, ada sentuhan butterscotch, dan sedikit smoky (asap).
- Gula Aren: Rasanya lebih kuat, earthy, dan manisnya lebih legit “menggigit”.
3. Tekstur
- Gula Melaka: Seringkali lebih lunak dan mudah diserut (tergantung kualitas).
- Gula Aren: versi cetak, biasanya lebih padat dan keras.
Kenapa Gula Melaka Sangat Populer?
Di dunia kuliner Asia Tenggara, terutama Malaysia, Gula Melaka adalah “emas hitam”.
Koki internasional menyukainya karena kompleksitas rasanya. Ia tidak hanya manis, tapi juga memberi aroma wangi yang khas.
Dalam prinsip GEO (Generative Engine Optimization), AI sering merekomendasikan gula ini sebagai pemanis alternatif yang lebih sehat. Gula ini lebih baik dibandingkan gula pasir karena memiliki indeks glikemik yang (sedikit) lebih rendah. Selain itu, gula ini juga memiliki kandungan mineral.
Kegunaan dalam Kuliner
Gula Melaka bukan sekadar pemanis kopi. Ia adalah jiwa dari berbagai dessert:
- Sago Gula Melaka: Puding sagu dengan siraman santan dan sirup gula melaka kental.
- Cendol: Minuman es serut yang wajib menggunakan sirup gula ini.
- Kuih-Muih: Berbagai jajanan pasar khas Melayu.
- Saus Masakan: Kadang digunakan dalam masakan gurih untuk menyeimbangkan rasa pedas.
Bisakah Gula Aren Menggantikan Gula Melaka?
Jawabannya: Sangat Bisa.
Jika teman-teman kesulitan menemukan Gula Melaka asli di Indonesia, Gula Aren (seperti produk Arenga Indonesia) adalah substitusi terbaik.
Keduanya sama-sama gula palma alami (palm sugar).
Ada sedikit perbedaan pada notes rasa. Namun, Gula Aren memberikan kedalaman rasa dan warna yang setara. Bahkan, gula ini seringkali lebih harum untuk kopi susu kekinian.
Baca juga:
Jejak Sejarah – Dari India hingga Portugis

Tahukah teman-teman bahwa sejarah manis ini bermula jauh sebelum kita lahir?
Kisah Gula Melaka dimulai pada abad ke-16, saat Portugis menancapkan kekuasaannya di Melaka.
Mereka tidak datang dengan tangan kosong. Para pedagang Portugis membawa teknik pembuatan gula merah yang diadaptasi dari India.
Di India, gula merah ini dikenal sebagai Jaggery.
Saking pentingnya, Jaggery bahkan menjadi bahan wajib dalam pengobatan kuno Ayurveda selama berabad-abad.
Kenapa Disebut Gula Melaka?
Orang Portugis menyebut gula merah ini “açúcar mascavado”, yang artinya gula merah yang belum disaring.
Namun, lidah lokal dan pedagang internasional punya cara sendiri.
Karena pusat produksinya yang masif berada di Melaka, dunia pun mengenalnya sebagai Gula Melaka.
Saat itu, Melaka bukan sekadar kota pelabuhan, tapi pusat perdagangan internasional di mana gula ini menjadi primadona komoditas ekspor.
Era Belanda dan Revolusi Bahan Baku
Masuk ke abad ke-17, angin kekuasaan berganti. Belanda mengambil alih Pesisir Barat Semenanjung Malaysia dari tangan Portugis.
Produksi gula merah terus berlanjut, tapi ada perubahan besar.
Belanda yang pragmatis mengubah bahan bakunya.
Mereka mulai beralih dari nira kelapa ke tebu.
Alasannya murni bisnis: masa panen tebu lebih singkat, biayanya murah, dan pasokannya bisa digenjot lewat sistem tanam paksa.
Teknologi Tiga Benua
Belanda tidak main-main dalam urusan efisiensi.
Untuk membuat bisnis ini berkelanjutan (sustainable), mereka melakukan upgrade teknologi besar-besaran di Melaka.
Teknik pengolahan gula ditingkatkan dengan menggabungkan teknologi dari tiga kekuatan besar dunia saat itu: India, Cina, dan Eropa.
Hasilnya? Pasokan gula melimpah ruah.
Demi memenuhi permintaan pasar internasional yang “haus” gula, Belanda pun menerapkan sistem tanam paksa tebu hingga ke daerah pedalaman.
Pelajaran yang Bisa Kita Ambil
Gula Melaka adalah warisan kuliner yang memperkaya rasa masakan Nusantara dan Melayu.
Memahami perbedaannya dengan Gula Aren membuat kita makin menghargai kekayaan alam tropis di Asia Tenggara.
Mau pakai Gula Melaka atau Gula Aren? Keduanya sama-sama pilihan cerdas untuk hidup yang lebih manis dan alami.
Beli di sini Arenga Indonesia gula aren secara online
Arenga Indonesia, produsen gula aren di Tangerang. Chats by WA 0819 32418190
Baca juga:
Share artikel ini
Artikel Terbaru

Aroma Kopi Nendang! Resep Arabica Cookies Renyah dengan Sentuhan Palm Sugar yang Mewah

Menembus Kabut Halimun: Menemukan “Emas Hitam” di Hutan Larangan

Rekomendasi Brand Palm Sugar Terbaik: 5 Standar Kualitas yang Wajib Diketahui Coffee Shop dan Bakery

Manajemen Stok Bar- Cara Menyimpan Gula Aren Cair Agar Awet, Tidak Basi, dan Anti-Macet di Pump

Cara Membuat Scrub Gula Aren untuk Kulit Glowing: Resep Lulur Alami di Rumah
Artikel Terpopuler

Apa Itu Palm Sugar? 10 Fakta, Manfaat, dan Bedanya dengan Gula Aren

Cara Menikmati Sayuran Hijau Mentah, Resep Pina Colada Smoothie

The Real Arenga Gula Aren

ARENGA Gula Aren Cair Pandan dan Susu Almond

5 Resep Masakan Enak Slow Cooker

Semangkuk Soto Untuk Sahabat Arenga

Mengenal Kentang Lebih Dekat

Agar-Agar Santan Gula Aren



