Panduan Untuk Mengenal Jenis Keju Berdasarkan Kepadatan
ARENGAINDONESIA.com – Panduan Untuk Mengenal Jenis Keju Berdasarkan Kepadatan
Siapa nih Sobat Arenga yang menyukai makanan yang terbuat dari keju? Atau membuat hidangan yang terbuat dari keju, baik untuk dinikmati sendiri atau untuk jualan? Dengan rasanya yang gurih dan sedikit jejak asin, hasil olahan susu ini hadir dalam banyak resep seperti dalam hidangan pembuka (appetizer), sanwich dan burger, pizza, bermacam kue kering dan masih banyak lagi. Membuat bidang ekspresi semakin luas bagi creator makanan maupun penikmatnya.
Proses pembuatan keju melibatkan proses fermentasi dan pemisahan antara padatan (kasein) dan cairan (whey) dalam susu. Hasilnya adalah padatan yang mengeras, dikenal sebagai keju, yang memiliki beragam rasa, tekstur, dan aroma. Jenis-jenis keju tersebut tergantung pada jenis susu yang digunakan, metode pembuatan, serta kondisi lingkungan tempat keju tersebut dibuat atau diolah.
Keju ini, terutama bagi mereka yang gemar memasak dan membuat berbagai jenis kue, adalah salah satu bahan baku yang pasti akan ada di tiap dapur produksi mereka.
Namun, tahukah teman-teman bahwa keju juga bisa dikelompokkan berdasarkan tingkat kepadatannya? Biar tambah pengetahuan kita tentang keju, mari kita jelajahi tiga jenis keju berdasarkan tingkat kepadatannya yang berbeda. Dan bagaimana setiap jenis keju ini bisa memberikan sentuhan unik pada hidangan yang kita buat lengkap dengan contoh-contohnya.
Berdasarkan Tingkat Kepadatan, Keju Dapat Dibagi Menjadi Tiga Jenis
1. Keju Lembut (Soft Cheese)
Keju lembut (soft cheese) adalah jenis keju dengan tingkat kepadatan paling rendah di antara ketiga jenis keju yang akan kita bahas. Teksturnya lembut, lembab, dan mudah diolah jadi penyebab ia disukai banyak orang.
Kegunaan dalam Masakan dan Kue
Keju lembut sering digunakan sebagai lapisan pada roti atau kue, seperti sandwich keju atau cheesecake. Kelembutan dan rasa krimnya membuatnya cocok untuk hidangan pencuci mulut, saus, atau hiasan pada hidangan lainnya.
Beberapa contoh populer dari keju lembut :
- Keju Krim (Cream Cheese): Keju krim paling terkenal dari jenis soft cheese. Dengan konsistensi lembut dan lembab, paling cocok digunakan dalam cheesecake, hiasan kue, dan olesan roti.
- Brie: Sementara brie adalah keju lembut asal Prancis. Lapiasan luarnya lebih lunak dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih padat. Paling pas dimasukan ke dalam resep roti, atau kue atau dinikmati dalam salad sayur atau buah.
- Camembert: Camembert mirip dengan brie dan juga berasal dari Prancis. Lapisan luarnya berkulit tipis, bagian dalam lembut, rasanya krimi.
- Mascarpone: Sementara Mascarpone berasal dari Italia. Favoritnya para pembuat hidangan pencuci mulut seperti tiramisu atau sebagai pengoles pada hidangan gurih.
- Ricotta: Ricotta juga adalah keju Italia. Rasanya lembut dengan tekstur yang mirip dengan keju cottage. Kalau teman-teman membuat hidangan seperti lasagna, cannelloni, atau kue-kue Italia lain pasti membutuhkan keju ini.
- Boursin: Yang terakhir dari jenis keju lembut adalah Boursin. Keju ini lah sering diolah dengan berbagai bumbu dan rempah. Sering digunakan untuk pengoles, hidangan pembuka, atau sebagai pengisi dalam pastry.
2. Keju Setengah Keras (Semi-Hard Cheese)
Keju setengah keras memiliki tingkat kepadatan sedang, jadi pilihan serbaguna dalam dunia kuliner. Teksturnya lebih padat dari soft cheese, tetapi masih cukup mudah dipotong atau diparut. Contoh terkenal dari keju setengah keras adalah cheddar, gouda, dan provolone.
Kegunaan dalam Masakan dan Kue: Keju setengah keras sangat serbaguna dalam masakan dan aneka kue. Mereka bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam saus, omelet, atau lasagna. Keju ini juga enak saat diparut dan digunakan sebagai hiasan pada salad. Pilihan sempurna untuk masakan panggang dengan rasa gurih.
Beberapa Contoh Makanan Menggunakan Semi-Hard Cheese
- Macaroni and Cheese: Keju setengah keras seperti cheddar adalah bahan utama dalam hidangan ini. Keju dilelehkan dan dicampur dengan makaroni untuk mendapatkan rasa gurihnya.
- Burger: Keju setengah keras sering digunakan sebagai lapisan dalam burger. Burger dengan lelehan keju ini sangat terkenal.
- Sandwich: Keju seperti gouda atau provolone adalah pilihan umum sebagai lapisan dalam sandwich.
- Hidangan Pasta: Keju setengah keras sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan pasta seperti alfredo atau carbonara untuk memberikan rasa dan konsistensi yang kaya.
- Potato Au Gratin: Keju setengah keras seperti gruyere sering digunakan dalam hidangan kentang au gratin, di mana potongan kentang dicampur dengan keju dan saus krim sebelum dipanggang.
- Hidangan Nachos: Keju cheddar sering dilelehkan di atas nachos sebagai bahan hiasan dalam hidangan ini.
- Quiche: Keju setengah keras seperti emmental atau gruyere dapat digunakan dalam quiche sebagai bahan isian yang memberikan rasa dan tekstur yang kaya.
- Hidangan Pesta: Keju setengah keras sering disajikan dalam piring keju (cheese platter) bersama dengan buah, kue, dan kacang-kacangan sebagai hidangan pembuka dalam pesta.
- Saus Keju: Keju setengah keras dapat digunakan untuk membuat saus keju yang digunakan sebagai hiasan pada hidangan seperti kentang tumbuk atau daging panggang.
- Hidangan Fondue: Keju setengah keras bisa digunakan dalam hidangan fondue, di mana keju dilelehkan dan dicelupkan dengan roti atau sayuran.
- Omelet: Potongan keju setengah keras seperti gouda atau cheddar dapat digunakan sebagai isian dalam omelet untuk memberikan rasa yang kaya.
Keju setengah keras memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan keju lembut dan dapat memberikan teksur yang kaya pada hidangan. Konsistensinya yang cocok untuk dilelehkan dan dipotong membuatnya menjadi pilihan yang serbaguna dalam dunia kuliner, dan dapat digunakan dalam berbagai macam hidangan, mulai dari hidangan gurih hingga hidangan pencuci mulut.
3. Keju Keras (Hard Cheese)
Keju keras adalah jenis keju dengan tingkat kepadatan tertinggi di antara ketiga jenis keju ini. Keju ini cenderung memiliki tekstur yang padat, kering, dan biasanya lebih tahan lama. Beberapa contoh terkenal dari keju keras adalah parmesan, pecorino romano, dan gruyere.
Kegunaan dalam Masakan dan Kue: Keju keras memiliki rasa yang kuat dan khas, yang membuatnya ideal untuk menghiasi hidangan seperti pasta, sup, atau risotto. Keju keras juga enak saat diiris tipis dan disajikan sebagai hidangan pembuka, atau digunakan sebagai bahan utama dalam raclette atau fondue.
Contoh Makanan
Keju keras (hard cheese) memiliki tekstur yang padat dan kering serta rasa yang kuat dan khas. Keju keras umumnya digunakan sebagai bahan hiasan atau penyedap dalam berbagai hidangan. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang menggunakan keju keras:
- Pasta: Keju keras seperti parmesan adalah bahan tambahan yang umum dalam hidangan pasta. Keju ini sering digunakan untuk taburan pada hidangan seperti spaghetti bolognese atau fettuccine alfredo.
- Sup: Potongan keju keras bisa digunakan sebagai hiasan pada sup panas. Parmesan sering digunakan untuk sup minestrone, sedangkan pecorino romano cocok untuk sup sayuran.
- Hidangan Telur: Keju keras seperti parmesan dapat digunakan dalam telur dadar atau omelet untuk memberikan rasa yang kuat dan gurih.
- Hidangan Sayuran: Potongan keju keras bisa digunakan untuk memberikan rasa pada hidangan sayuran panggang seperti ratatouille atau gratin.
- Pizza: Keju keras seperti pecorino romano atau asiago bisa digunakan sebagai hiasan pada pizza, memberikan rasa yang tajam dan gurih.
- Risotto: Keju keras seperti parmesan sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam risotto, memberikan kelembutan dan kelezatan tambahan.
- Hidangan Pembuka (Appetizers): Keju keras dapat digunakan dalam hidangan pembuka seperti bruschetta dengan parmesan atau fonduta dengan gruyere.
- Hidangan Salad: Potongan keju keras bisa digunakan sebagai hiasan pada hidangan salad untuk memberikan rasa yang kuat dan kaya.
- Hidangan Pembuka (Appetizers): Keju keras sering digunakan dalam hidangan pembuka seperti keju goreng dengan parmesan atau bola keju (cheese balls) dengan keju cheddar.
- Hidangan Fondue: Beberapa jenis keju keras, seperti gruyere, bisa digunakan dalam hidangan fondue untuk dicelupkan dengan roti atau daging.
- Hidangan Utama: Beberapa hidangan utama seperti lasagna atau moussaka menggunakan lapisan keju keras seperti parmesan sebagai salah satu lapisan dalam hidangan.
- Hidangan Panas (Hot Dishes): Keju keras dapat digunakan dalam hidangan panas seperti au gratin atau cannelloni untuk memberikan rasa dan konsistensi yang kaya.
Keju keras memiliki rasa yang khas dan kuat, sehingga sering digunakan untuk memberikan sentuhan rasa pada hidangan. Potongan keju keras sering diparut atau dicacah sebelum digunakan untuk memastikan bahwa rasa dan teksturnya merata dalam hidangan.
- Baca juga : Pempek Keju – Kreativitas Dari Bisnis Kulier
Pemilihan Keju Berdasarkan Kepadatan dalam Memasak dan Membuat Kue
Pemilihan jenis keju yang tepat berdasarkan kepadatannya dapat memiliki dampak signifikan pada hasil akhir karya teman-teman. Misalnya, jika kita ingin menambahkan keju sebagai lapisan dalam cheesecake, keju lembut seperti keju krim adalah pilihan yang tepat karena teksturnya yang lunak dan lembab.
Di sisi lain, jika kita ingin membuat hidangan pasta yang kaya rasa, menggunakan keju keras seperti parmesan akan memberikan rasa yang kuat dan gurih.
Kesimpulan
Keju adalah salah satu bahan makanan yang paling serbaguna dan lezat dalam dunia kuliner. Dengan memahami perbedaan antara tiga jenis keju berdasarkan kepadatan – keju lembut, keju setengah keras, dan keju keras – kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam membuat resep maupun ketika membuat roti dan kue.
Eksplorasi dengan berbagai jenis keju ini akan membuka pintu bagi kreasi kuliner yang tak terbatas dan memungkinkan kita untuk memberikan sentuhan unik pada kreasi hidangan. Selamat memasak dan membuat kue dengan 3 jenis keju pilihan di atas!
Arenga Indonesia. Pabrik gula aren di Tangerang – Banten
Share artikel ini