Pengawetan Makanan Alami, Aman Bagi Kesehatan
Arenga Indonesia – Pengawetan makanan adalah proses memperpanjang masa simpan makanan dengan beragam cara dengan tujuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembusukan, sehingga makanan tetap segar dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Pengawetan makanan yang aman bagi kesehatan bisa dilakukan secara alami.
Metode pengawetan makanan alami bisa bisa dilakukan dengan suhu tinggi, pengasinan, pembuatan acar dan pengentalan.
Mengapa Harus Mengawetkan Makanan?
Itu karena budidaya tanaman dan hewan membuat makanan kita berlimpah. Surplus perlu disimpan menjelang panen berikutnya. Atau makanan perlu dikirim ke tempat jauh seiring permintaan pasar.
Tapi ada masalah. Rentang waktu dari panen ke panen berikutnya atau perjalanan menuju pasar akan membuat makanan segar jadi busuk. Kerusakan bisa terjadi karena benturan atau proses oksidasi.
Karena itu lahir lah kebutuhan mencari cara, bahan, dan teknik pemrosesan agar makanan tersebut bertahan dalam jangka waktu tertentu. Mengingat ada juga bahaya zat-zat pengawet bagi kesehatan, maka kita perlu mencari pengawet makanan alami.
Iya, pengawet dapat memperlambat dekomposisi yang disebabkan oleh jamur, udara, bakteri, atau ragi . Selain menjaga kualitas makanan, pengawet membantu mengendalikan kontaminasi yang dapat menyebabkan penyakit yang dibawa makanan, termasuk botulisme yang mengancam jiwa
Kebutuhan Pada Pengawetan Makanan Secara Alami
Begitu pun, meningkatnya permintaan produk makanan segar siap saji menimbulkan tantangan bagi distributor makanan terkait keamanan dan kualitas makanannya.
Pengawet makanan buatan (pengawet sintetis) bisa menjawab tantangan ini dengan mempertahankan kesegaran makanan dalam waktu lama. Sayangnya pengawet ini juga dapat menyebabkan efek samping negatif pada kesehatan kita.
Misalnya, natrium nitrit adalah pengawet yang digunakan dalam daging awetan seperti ikan, sosis , hot dog , dan bacon untuk mencegah botulisme .
Fungsi pentingnya adalah untuk mengendalikan bakteri yang menyebabkan botulisme. Masalahnya adalah natrium nitrit dapat bereaksi dengan protein, atau selama memasak dengan panas tinggi yang akan membentuk nitrosamin karsinogenik, suatu zat racun yang berbahaya bagi kesehatan.
Bahaya Pengawet Makanan Sintetis
Para peneliti melaporkan bahwa pengawet buatan seperti nitrat, benzoat, sulfit, sorbat, paraben, formaldehida, BHT, BHA dan beberapa lainnya dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius. Bisa menyebakan hipersensitivitas, alergi, asma, hiperaktif, kerusakan saraf dan kanker.
Bahkan salah satu efek pengawet yang paling berbahaya pada makanan adalah kemampuannya untuk berubah menjadi agen karsinogen . Makanan yang mengandung nitrosamin, pengawet yang memiliki nitrit dan nitrat, ketika bercampur dengan asam lambung dapat membentuk agen penyebab kanker.
Itulah mengapa tuntutan terhadap pengawetan makanan alami juga meningkat.
Beberapa Tehnik Mengawetkan Makanan Secara Alami
- Resep Es Kopi Prancis, Ngopi Gaya Eropa di Rumah
- Nanas Anti Radang Sendi dan Gangguan Cerna
- 3 Manfaat Mentimun Untuk Rambut dan Lambung
- Rolade Bayam, Alternatif Untuk Anak-Anak yang Tak Suka Sayur
Pengawet makanan yang paling aman bagi kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan, Pengawetan Makanan Suhu Tinggi
Teknik pemanasan dalam pengawetan makanan alami dilakukan untuk bahan makanan padat maupun cair. Proses pemanasan berguna untuk membuat makanan aman dikonsumsi dan memperpanjang umur simpan. Energi panas akan mengurangi atau menghilangkan kontaminasi mikrobiologis (patogen atau pembusukan) dan aktivitas enzimatik makanan.
Proses pengawetan makanan suhu tinggi dapat mempengaruhi tekstur dan rasa produk makanan.
Tapi tehnik ini dianggap tidak efektif untuk bahan yang mengandung gugus fungsional seperti vitamin dan protein.
Salah satu contoh produk pengawetan makanan dengan suhu panas alami adalah proses pengasapan. Pengasapan adalah cara tradisional untuk mengawetkan makanan dengan menggantung atau menempatkan makanan di atas api yang sudah matang dengan suhu tinggi sehingga asapnya bisa meresap ke dalam makanan dan membunuh bakteri dan mikroorganisme yang membusukkan.
Contoh makanan yang biasa diawetkan dengan pengasapan antara lain ikan, daging, dan sosis. Selain itu, teknik pengawetan makanan dengan suhu panas alami lainnya adalah pengeringan di bawah sinar matahari atau oven, serta pengawetan dengan suhu tinggi menggunakan teknik seperti pemanasan dalam air mendidih atau sterilisasi dalam tekanan tinggi. Namun, pengawetan dengan suhu tinggi ini biasanya memerlukan peralatan dan bahan tambahan tertentu, sehingga pengawetan dengan suhu panas alami seperti pengasapan lebih sering digunakan dalam cara pengawetan makanan yang alami dan tradisional.
2. Pengasinan
Garam adalah pengawet alami yang paling tua dan efektif. Garam dapat mengawetkan daging, ikan dan sayuran.
Pengasinan yakni proses mengawetkan makanan dengan menarik air keluar dari makanan (osmosis), mencegah bakteri tumbuh dan merusak makanan . Makanan dikelilingi garam dan dibiarkan di tempat kering yang sejuk.
Sayangnya garam tidak akan mencegah semua pertumbuhan mikroba. Meskipun sebagian besar mikroba tidak dapat tumbuh dalam kondisi di mana konsentrasi garam di atas 10%, mengawetkan makanan dengan larutan garam di atas 10% akan berdampak buruk pada rasa, tekstur, dan struktur makanan yang diawetkan. Pernah makan ikan asin yang terlalu asin? Mamin mah gak suka
Jadi untuk mempertahankan kualitas makanan, paling sering makanan harus diawetkan dalam konsentrasi garam yang jauh lebih rendah. Bakteri dan jamur yang berbeda juga memiliki toleransi yang berbeda terhadap garam.
3. Pengasapan
Salah satu contoh produk pengawetan makanan dengan suhu panas alami adalah proses pengasapan. Pengasapan adalah cara tradisional untuk mengawetkan makanan dengan menggantung atau menempatkan makanan di atas api yang sudah matang dengan suhu tinggi sehingga asapnya bisa meresap ke dalam makanan dan membunuh bakteri dan mikroorganisme yang membusukkan.
Contoh makanan yang biasa diawetkan dengan pengasapan antara lain ikan, daging, dan sosis. Selain itu, teknik pengawetan makanan dengan suhu panas alami lainnya adalah pengeringan di bawah sinar matahari atau oven, serta pengawetan dengan suhu tinggi menggunakan teknik seperti pemanasan dalam air mendidih atau sterilisasi dalam tekanan tinggi. Namun, pengawetan dengan suhu tinggi ini biasanya memerlukan peralatan dan bahan tambahan tertentu, sehingga pengawetan dengan suhu panas alami seperti pengasapan lebih sering digunakan dalam cara pengawetan makanan yang alami dan tradisional.
Pengasapan merupakan perpaduan teknik pengasinan dan pengeringan. Di Indonesia sangat populer untuk mengawetkan daging, ikan, dan unggas. Bisa juga diterapkan pada sayur dan buah.
Secara historis, pengasapan daging sudah dimulai sejak nenek moyang kita tinggal dalam gua. Jadi boleh dibilang pengasapan adalah teknik pengawetan makanan pertama di dunia.
Menggunakan serpihan kayu yang dibakar, asap yang berasal dari proses pembakaran ikut memberikan rasa pada makanan. Proses pengawetan makanan secara alami lewat pengasapan ini lumayan membuat makanan bertahan lama.
4. Pembuatan Acar dan Manisan
Pembuatan acar adalah proses pengawetan makanan dengan cara fermentasi anaerobik dengan merendam makanan dalam air yang diberi gula, garam dan cuka . Makanan yang dihasilkan disebut acar. Rasanya segar.
Acar juga bisa ditambahkan pada makanan sendiri atau dicampur dengan makanan lain untuk menghasilkan rasa berbeda. Contohnya acar untuk melengkapi makan sate, nasi goreng.
Pembuatan acar dan manisan juga salah satu metode pengawetan makanan tertua yang diketahui. Acar dan manisan bisa dilakukan pada sayur dan buah.
5. Pengentalan
Pengental makanan bisanya dilakukan dengan menambahkan zat pengental. Gunanya untuk meningkatkan viskositas campuran cairan tanpa mengganggu sifat aslinya. Kebanyakan saus, sup, dan bahkan makanan penutup dikentalkan dengan sejenis pati. Setiap bahan pengental memiliki sifat yang paling cocok untuk resep tertentu. Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mengentalkan saus dan resep lainnya adalah melalui gelatinisasi pati.
Tapi pengentalan dengan tujuan pengawetan makanan secara alami dan aman bagi kesehatan bisa juga hanya dipanaskan untuk mengurangi kadar air. Seperti yang dilakukan Arenga Indonesia terhadap nira aren dalam pembuatan gula aren cair.
6. Pembuatan Tepung
Teknik pengawetan makanan dengan pembuatan tepung ini prinsipnya adalah pengeringan. Seperti diterapkan pada pembuatan gula aren bubuk dan bahan karbohidrat. Salah satu contohnya adalah merubah gula aren cetak jadi bubuk. Atau ovenisasi gula semut basah sampai kekeringan dengan kadar air hanya tinggal 1%.
Jadi Apa Pengawet Makanan yang Paling Aman Bagi Kesehatan?
Pengawet makanan yang paling aman bagi kesehatan adalah pengawet alami, seperti garam, cuka, asam sitrat, vitamin C, dan rosemary extract.
Garam adalah pengawet alami yang umum digunakan dalam pengawetan makanan, terutama dalam bentuk pengasaman, seperti dalam sauerkraut atau acar. Selain itu, garam dapat mengurangi kelembaban dalam makanan, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri.
Cuka adalah pengawet alami lainnya yang sering digunakan dalam pengawetan makanan, terutama dalam produk olahan daging dan sayuran. Asam asetat dalam cuka dapat membunuh bakteri dan jamur, sehingga mencegah kerusakan makanan.
Asam sitrat dan vitamin C juga digunakan sebagai pengawet alami karena sifat asamnya dapat membunuh bakteri dan jamur dalam makanan.
Rosemary extract, yang diekstrak dari daun rosemary, juga digunakan sebagai pengawet alami dalam makanan karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan dapat melindungi makanan dari oksidasi dan memperpanjang masa simpan.
Namun, perlu diingat bahwa pengawet alami juga memiliki batasan dalam melindungi makanan dari kerusakan, dan beberapa jenis makanan membutuhkan pengawet tambahan. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca label makanan dengan cermat dan memilih pengawet yang disetujui oleh badan pengawas makanan yang terkait.
Share artikel ini
3 Comments
Comments are closed.
Dengan mengawetkan makanan, makanan yang mungkin sehari bisa bau dengan melakukan hal-hal diatas bisa tahan beberapa lama, kalau ak biasanya dipanaskan terus kalau memang tidak habis dihari itu..
Iya ya aku familiar dengan pengasapan ikan sebagai jenis mengawetkan makanan lebih aman dan sehat rasanya juga khas ya Uni daging atau ikan asap..kalau ikan asin khawatir borax hehe
Iya ya aku familiar dengan pengasapan ikan sebagai jenis mengawetkan makanan lebih aman dan sehat rasanya juga khas ya Uni daging atau ikan asap..kalau ikan asin khawatir borax hehe komentarku sebelumnya hapus aja ya Uni linknya salah..