Akulturasi Budaya Dalam Pisang Keju Brown Sugar
Arenga Indonesia – Akulturasi Budaya Dalam Pisang Keju Brown Sugar– Menulis tentang kuliner yang melibatkan gula merah membuat seorang blogger takan pernah mati gaya. Bagaimana mungkin kekurangan ide jika sejak lahir sampai setua ini hidup dalam bangsa dengan ragam etnis dan budaya seperti Indonesia? Makanan mereka beragam!
Tak perlu teori nyelimet untuk mengatakan bahwa jenis makananan di Nusantara pasti melebihi jumlah etnis yang hidup di atasnya. Nah kalau sudah melibatkan pemanis pilihan kuliner asli Indonesia pasti akan selalu gula merah, gula aren, atau gula jawa.
Di tambah lagi kenyataan bahwa keragaman etnis adalah lahan subur bagi akulturasi budaya. Bahwa pertemuan dua atau lebih etnis akan diikuti oleh pertemuan makanan yang mereka konsumsi.
Selama tak ada larangan dari tradisi dan agama, makanan antar etnis akan bercampur dan saling mempengaruhi. Mereka memodifikasi diri sesuai bahan-bahan yang tersedia di lingkungan.
Akibatnya jenis menu berkembang dari tradisional jadi modern atau di tengahnya. Seperti pisang keju brown sugar yang saya temukan beberapa waktu lalu di Floating Market Lembang, Bandung ini.
Cara Menikmati Pisang Goreng di Indonesia
Di Indonesia kita menikmati pisang dengan tiga cara. Mentah, di rebus dan digoreng.
Pisang goreng, saya kira bisa dimasukan pada ketegori makanan tradisional. Sekalipun sudah tak jelas asal-usulnya, tak lagi memiliki rasa yang khas yang mencirikan daerah atau suatu etnis tertentu, asal bahan baku dan cara mengolah sama, pisang goreng bisa dikategorikan sebagai kuliner Indonesia saja.
Kalau pun ada yang menyanggah tak apa juga, namanya juga teori.
Pisang Goreng Keju Brown Sugar Fusion Food Indonesia
Ketika kita sampai pada pisang goreng keju brown sugar, tiba lah kita pada fusion food Indonesia. Karena sudah memadukan budaya Eropa dengan kuliner asli Indonesia.
Keju dianggap sebagai makanan orang Eropa. Begitu pun brown sugar, gula merah yang terbuat dari tebu (cane sugar) dan berderai seperti gula pasir, tak dianggap sebagai pemanis tradisional Indonesia. Beda dengan gula aren yang memang asli Indonesia.
Brown sugar masuk ke Indonesia bersama orang Belanda.
Ngomong-ngomong, kerendahan diri kita sebagai bangsa terjajah ditambah lagi harganya relatif mahal menempatkan dua jenis bahan makanan ini dalam kasta terhormat.
- Baca juga : Arenga Liquid Sugar, Pas Manis dan Legitnya
Untung lah jaman berubah. Penduduk Indonesia sekarang lebih makmur. Kita memiliki pabrik keju sendiri dengan berbagai target segmen pasar. Yang jelas untuk orang Indonesia secara umum rasanya diharmonisasikan dengan lidah lokal. Itu lah yang membuat keju sekarang mudah ditemukan dalam berbagai kue dan makanan lain.
Termasuk pisang keju brown sugar di atas. Di jual dari kaki lima sampai hotel bintang lima.
- Baca juga : Cara Memastikan Kualitas Gula Aren Cair
Pisang keju brown sugar ini adalah makanan akulturasi. Yang tak terbiasa keju namun syaraf pengecapnya punya sejarah panjang dengan pisang goreng, tentu perlu beberapa saat penyesuaian. Dan saya yakin begitu pun dengan lidah keju dan tak akrab dengan pisang goreng, pastinya butuh perjuangan untuk menikmatinya. Untungnya ada brown sugar, menetralkan rasa asin dari keju dan memperbaiki rasa dari pisang gorengnya.
Pisang keju brown sugar, anyone?
Arenga Indonesia. Produsen gula aren di Tangerang – Banten.
Share artikel ini
2 Comments
Comments are closed.
Habis kalau yang dimakanan, fokus kita hanya pada rasa dan penampakan sih Mas Jar..:)
akulturasi budaya yang nampak biasanya ada pada pakaian yang dikenakan, kalau yg di makanan jarang kita sadari, tahu2 makanan ludes dilahap, hehe