Nasi Lamak Dalam Tradisi Minangkabau
ARENGAINDONESIA.com – Nasi Lamak Dalam Tradisi Minangkabau, umumnya akan ditemui dalam acara adat seperti pesta perkawinan. Bahan bakunya adalah beras ketan yang saat proses memasak diwarnai dengan kunyit. Ini adalah simbol dari hidup rukun, sejahtera, dan tepo seliro.
Walau nasi kuning bisa juga dibuat dari beras cerai (beras biasa), umumnya nasi kuning dalam adat Minangkabau ini selalu terbuat dari beras ketan. Ditaruh dalam satu wadah yang di dalamnya terdapat singgang ayam.
Nah saat upacara adu kening di pelaminan, pasangan pengantin akan mencelupkan tangan mereka ke dalam nasi, untuk mencari singgang ayam di dalamnya.
Diharapkan pengantin pria mendapat bagian kepala karena dia lah kelak yang akan memimpin. Sementara wanita diharapkan mendapat bagian sayap, yang mewakili simbol pengayom.
Baca juga:
- Resep Soto Padang Nikmat
- 6 Resep Jajanan Pasar Menggunakan Gula Aren
- Resep Wafel Labu Kuning Arenga
- 4 Resep Minuman Tradisional Menggunakan Gula Aren
Tapi Nasi Lamak tak selalu dalam upacara adat. Untuk sehari-hari pun masyarakat sering menikmati sebagai cemilan. Contohnya nasi ketan kuning dari daerah Kayu Tanam – Sumbar, biasa disajikan bersama pisang goreng, kue bolu, atau kelapa parut yang dimaniskan dengan gula aren.Yang pengen mencoba bisa ikuti resep nasi lama atau nasi kuning Minang sebagai berikut:
Bahan-bahan Nasi Lamak dalam Tradisi Minangkabau:
- 500 gram beras ketan putih
- 400 cc air
- 400 cc santan kental
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok makan air perasan jeruk nipis
Bumbu yang dihaluskan:
- 1 ruas kunyit
- 2 siung bawang putih
- 2 sendok teh garam
Cara membuat Nasi Lamak:
- Rendam beras ketan bersama air dan bumbu halus selama 2 jam. Tiriskan.
- Kukus hingga setengah matang. Keluarkan ketan dan rendam dalam santan kental hingga santan meresap.
- Tambahkan air perasan jeruk nipis dan garam. Kukus kembali hingga ketan matang.
Sejarah Nasi Kuning di Indonesia
Selain Nasi Lamak, nasi kuning juga salah satu hidangan tradisional Indonesia yang sudah dikenal di mana-mana. Tak hanya dalam negeri bahkan ke mancanegara.
Tak heran, dengan cita rasa yang khas dan tampilan yang cantik, nasi kuning tidak hanya cocok untuk acara-acara tertentu, tetapi juga disukai jadi sajian sehari-hari yang disukai banyak orang.
Baca juga: Kenali Kuliner Kekinian di Indonesia
Asal Mula Nasi Kuning
Sejarah nasi kuning di Indonesia bermula pada masa kerajaan-kerajaan di nusantara. Pada masa itu, nasi kuning sudah menjadi hidangan yang biasa disajikan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara penting lainnya. Nasi kuning dianggap sebagai simbol kemakmuran, keberuntungan, dan kesuburan, sehingga menjadi pilihan utama saat merayakan momen-momen istimewa.
- Baca juga: Resep Nasi Biryani Cabe Hijau
Filosofi di Balik Nasi Kuning
Di balik tampilan dan aromanya yang gurih itu, nasi kuning juga menyimpan filosofi yang dalam. Warna kuning pada nasi ini melambangkan warna emas yang menggambarkan kemakmuran dan kejayaan. Selain itu, penggunaan bumbu kunyit untuk pewarna alami nasi juga memberikan makna keharmonisan dan kebahagiaan. Semua unsur ini mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya Indonesia yang kental dengan simbolisme.
- Baca juga : Nasi Kapau Uni Lis di Los Lambuang Bukittinggi
Perkembangan Nasi Kuning
Seiring berjalannya waktu, nasi kuning seperti Nasi Lamak di Minangkabau, tidak hanya menjadi bagian dari upacara adat, tetapi juga menyebar ke berbagai lapisan masyarakat. Kuliner ini telah menemukan tempatnya di berbagai rumah makan dan warung makan di seluruh penjuru Indonesia.
Dengan adaptasi dan variasi, nasi kuning pun berkembang menjadi hidangan yang bisa dinikmati dalam berbagai suasana, dari santap keluarga hingga pesta pernikahan.
- Baca juga : Beda Gula Aren dan Gula Semut
Cita Rasa dan Variasi Nasi Kuning
Rahasia dari kelezatan nasi kuning terletak pada perpaduan rempah-rempah dan bumbu-bumbu yang digunakan pembuatnya. Rempah-rempah seperti kunyit, serai, daun salam, dan lengkuas menciptakan aroma yang khas dan menggugah selera.
Selain itu, ada banyak variasi nasi kuning dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, di Jawa Barat, terdapat nasi kuning komplit dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, telur, dan ikan teri.
Di Sumatera Barat, nasi kuning biasanya disajikan dengan rendang atau gulai. Setiap variasi menambah keunikan dan kenikmatan dari kuliner khas Nusantara ini.
Nasi Kuning di Bisnis Kuliner
Pengusaha kuliner yang cerdas telah memahami daya tarik nasi kuning bagi masyarakat Indonesia dan wisatawan asing. Banyak restoran dan kafe menghadirkan nasi kuning dalam menu mereka, baik dalam versi tradisional maupun dengan sentuhan modern. Selain itu, pemasaran yang cerdas melalui media sosial dan platform daring juga telah membantu meningkatkan popularitas nasi kuning di kalangan penggemar kuliner.
Kesimpulan
Nasi Lamak yang terbuat dari beras ketan atau nasi kuning dengan beras cerai adalah salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang tak ternilai harganya. Sejarahnya yang panjang dan filosofi di baliknya menambah daya tarik hidangan ini di mata masyarakat. Dengan cita rasa penuh rempah dengan aroma gurih sedap dan variasi yang beragam, nasi kuning tetap eksis dalam perjalanan kuliner Indonesia.
Bagi para pengusaha kuliner, menyajikan nasi kuning dalam menu mereka bisa menjadi strategi cerdas untuk menarik pelanggan dan mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
Arenga Indonesia. Produsen Palm Sugar di Tangerang – Banten
Share artikel ini
20 Comments
Comments are closed.
Di adat Batak, kuliner mirip begini juga ada, sama2 dari ketan kuning, dan singgang ayam. Tapi bedanya ayamnya di taro di atas, bukan di bawah nasi. Biasa dipakai utk acara UPA UPA. Itu peraayaan bersyukur untuk hal apapun, Krn mau nikah, mau pergi haji, dapet beasiswa dll lah. Jujur aku ga terlalu suka rasanya, Krn memang ga doyan ketan begitu. Tapiii aku suka ayamnya secara gurih :D.
Hampir seluruh suku-suku di Indonesia mengenal nasi kuning ya Mbak Fan. Lengkap dengan cara penyajian dan simbol masing-masing
Ternyata pakai beras ketan full ya nasi lamak atau nasi kuning khas Minangkabau. Kalau di sini nasi kuning masih dicampur beras biasa, jadi masih ambyar juga. Ngomongin makanan jadi laper.
Nasi kuning pake beras kalau nasi lamak pake beras ketan yak bumbu dll nya sama kek nasi kuning umum etapi jadi penasaran belum pernah coba versi lamak ini
Betul Mbak April. Nasi Lamak dari beras ketan. Katan kuniang, bahasa Minangnya 🙂
Wah sayangnya aku engga begitu suka nasi kuning ataupun ketan hehehe
Entah kenapa setiap kali makan nasi kuning perutku selalu kembung gitu ?
Mungkin ada satu bumbu, mungkin kunyit, yang tak cocok di lambung, Mbak 🙂
Wah pas baca ini pas banget di rumah ada nasi kuning dari tumpengan hehe.. makasih resepnya kak
Sama-sama, terima kasih juga Mbak
Bicara nasi kuning, yang paling teringat adalah momen naik kelas waktu SD dulu hahaha setiap kali penerimaan rapor suka bawa rantang isi nasi kuning dan telor mata sapi nanti dimakan rame-rame sama bu guru dan teman2
Wah, pake beras ketan ya mbak kalo nasi lamak ini. Duh kebayang deh gurihnya. Duh malu deh, aku belom pernah nyicip. Di sini gak ada sih. Kudu nyari ya. Biar gak penasaran ?
Jujur aku belum pernah coba loooh hahaha. Tapi jadi penasaran apa di Bogor ada yang jual nasi lamak juga. Karena cita rasanya pasti berbeda kan dengan nasi Padang biasanya hehehe. Kalau ada yang jual, info info ya kak. Aku penasaran!
Sampai saat ini baru ketemu satu kali di Kramat Raya. Itu pun dijual sesaat sebelum berbuka. Jadi emang susah cari nasi lamak, kecuali datang ke pesta kawinan orang Minang wkwkwkwk…
Belum pernah makan nasi lamak begini, tapi pernah liat pas upacara adat. Menarik sekali Indonesia punya banyak banget versi nasi yang kalau kita pelajari kaya akan sejarah, cerita bukan hanya jenisnya saja
Negara agraris yang makanan pokoknya berasal dari padi, menu nasi pun jadi banyak sekali ya Kang. Ditambah lagi di negeri kita juga tumbuh aneka rempah, jadi deh olahan macam-macam. Mulai dijadikan kudapan sampai makanan utama. Pokoknya beras dan nasi 🙂
Membuat nasi lamak ini sepenuhnya dari bahan ketan yaa..
Wah…aseli enak dan pulennya, apalagi dimakan saat hangat bersama keluarga besar sambil bercengkerama.
Nah iya, tradisi masak bersama saat mau hajatan, salah satu tradisi kumpul yang paling menyenangkan. Di dapur semua mengeluarkan keahlian memasak, tenaga yang sama, berdiri dan duduk sama rendah, sambil sesekali ngegossip. Setidaknya saya mengalami hal ini di masa kecil. Sekarang mah sudah gak pernah lagi. Kalau mau hajatan tinggal pesan catering 🙂
Kyaaa aku belom pernah beli dan bikin nasi lamak kak. Makasih banget rekomendasi nya jadi ada tantangan masak nih.
ngeliat gambarnya penasaran sama rasanya. Rasanya sama engga bun sama nasi kuning kebanyakan di Jakarta?? mungkin karena pakai ketan yaa jadinya mungkin rasanya lebih gurih.. hehehe
Iya, nasi lamak di di Padang itu dari beras ketan. Dan masaknya juga pakai santan kental. Jadinya gurih banget 🙂