Cara Mencetak Gula Merah, Konjor Wirasan Leluhur
Arenga Indonesia – Pasar menyediakan ragam bentuk gula merah atau gula aren cetak. Ada yang berbentuk batok, tabung, baterai, dan bahkan lempengan yang dikenal sebagai gula merah lempeng. Nah bagaimana cara mencetak gula merah ini? Mari kita lihat dari cara membuat gula aren yang termasuk dalam keluarga besar gula merah.
Seperti teman-teman tahu bahwa gula aren asli terbuat dari nira pohon enau. Tanaman yang terkenal juga sebagai pohon kolang-kaling ini menghasilkan mayang betina dan jantan. Bunga betina akan dipanen sebagai buah kolang-kaling, dijadikan manisan dan bibit. Nah mayang jantan lah yang amat dicintai perajin gula aren karena tandan bunganya kalau diiris akan mengeluarkan nira yang banyak.
Nira, cairan manis yang tak lain dari getah ini lah nanti yang akan dimasak perajin di atas tungku kayu. Kadar airnya diuapkan selama tidak kurang dari 3 jam sehingga membentuk pasta kental yang nanti akan dicetak menggunakan konjor.
Konjor Alat Cetak
Ngomong-ngomong apa sih konjor itu?
Konjor adalah sebilah papan berlubang dibuat mirip batok kelapa. Terbuat dari kayu laban (pohon bungur) yang keras tapi bertekstur rapi dan halus. Bentuknya mirip papan congklak. Tiap bilah papan terdapat sepuluh lubang setengah bola. Lubang konjor berpasangan. Lima lubang berbentuk lingkaran tumpul sementara yang lima lagi lebih lingkaran lancip (agak pejal).
Di dasar setiap lubang terdapat lubang halus yang nanti berfungsi sebagai penyungkil bila gula cetaknya sudah jadi.
Gula kawung atau aren yang dicetak dengan konjor ini lah yang umum disebut sebagai gula batok.
Baca juga :
Satuan Gula Cetak di Banten
Konjor juga nama satuan gula aren cetak di Banten. Untuk gula merah aren cetak ini, umumnya petani lebih suka menjual dalam satu konjor. Berarti jumlahnya 5 hulu atau lima pasang gula aren yang ditangkup jadi satu. Tiap pasangnya dibalut daun enau. Kemudian dirangkai menggunakan tali bambu. Satuan ini disebut konjor.
Dari 5 konjor akan dirangkai kembali yang lebih besar dan sekarang disebut toros.
Berat tiap konjor antara 1.8-2 Kg. Tapi ada juga yang kurang karena tak jarang tengah-tengah gula aren itu kopong yang mengurangi massa gula aren.
Melihat Pembuatan Gula Cetak
Matahari sudah meninggi. Di kebun yang penuh tanaman semak, berdiri sebuah pondok mungil yang terbuat dari bambu. Bangunan sederhana ini, di Banten disebut sawung. Sengaja didirikan jauh dari kampung. Karena sudah sering terjadi ketika sawung kebakaran, kampung akan ikut dilalap api. Jadi demi keamanan, umumnya sawung pembuatan gula aren berada di hutan.
Di sawung ini lah proses pembuatan gula merah aren sedang berlangsung.
Tungku, nira yang mendidih dan aroma enak berhamburan di udara. Rasanya seperti sedang berada di dapur tukang kue.
Gula aren memang bukan sekadar rasa manis dalam bentuknya yang murni, ia memiliki aroma flora yang sedap, rasa butterscochy, dan tekstur yang halus dan fudgy.
sawung gula aren si Bapak berproduksi setiap pagi. Yang sedang dipanaskan ditungku adalah nira yang ia turunkan tadi pagi. Dimasak bersama nira kemarin sore yang sebelum diendapkan sudah didihkan terlebih dahulu.
Setelah nira mulai mengental, dengan ketekukan khas seorang perajin, sesendok demi sesendok cairan kental itu dituang ke dalam konjor.
Cara mencetak gula merah aren konjor ini ternyata tidak lama. Ada yang cuma butuh waktu 5 menit, gula cetak sudah jadi. Setelah gula membeku cepat-cepat dicungkil dari cetakan selanjutnya ditaruh di atas sebuah tampah beralas daun pisang.
Baca juga : Cara Memastikan Kualitas Gula Aren Cair
Setelah diangin-anginkan sejenak lalu dibungkus daun aren. Dirangkai jadi konjor, toros, lalu dikirim kepada para pengepul.
Begitu lah sedikit cerita tentang cetakan gula aren atau mencetak gula merah yang dikenal juga sebagai gula kawung di tataran Sunda .
Arenga Indonesia. Pabrik gula aren di Tangerang – Banten
Share artikel ini