Peralatan Membuat Gula Aren – Alat Produksi
Arenga Indonesia – Kegiatan produksi atau membuat gula aren membutuhkan peralatan yang cukup lengkap untuk memproses nira aren menjadi gula aren.
Beberapa peralatan yang dibutuhkan dan digunakan dalam memasak nira aren sampai menjadi gula aren antara lain:
- Golok – Alat Pemotong: Alat ini digunakan untuk memotong tangkai tandan bunga aren untuk mengalirkan nira.
- Wadah Penampung Nira: Nira aren yang telah diambil dari batang aren ditampung dalam wadah tertentu. Di Banten dan jawa Barat menggunakan lodong (tabung bambu), sementara di beberapa daerah menggunarkan ember dan jerigen plastik.
- Kompor atau tungku kayu: Kompor atau tungku kayu digunakan untuk memanaskan nira aren saat proses pemasakan.
- Kuali Besar: Kuali atau kenceng dalam bahasa Sunda digunakan untuk memasak nira aren hingga menjadi gula aren.
- Kayu atau Tungku: Kayu atau tungku digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak nira aren.
- Alat Pengaduk: Alat pengaduk (sodet) digunakan untuk mengaduk nira aren selama proses pemasakan untuk mencegah gula aren mengendap pada dasar kenceng yang bisa menghanguskan gula.
- Kain Saring: Kain saring digunakan untuk menyaring nira aren dari kotoran atau bahan asing lainnya sebelum dimasak.
- Alat Ukur: Alat ukur digunakan untuk mengukur konsentrasi gula pada nira aren dan menentukan kapan gula aren sudah cukup matang. Tapi secara tradisional perajin tidak menggunakan alat ukur. Hanya dengan melihat benang dari cairan gula kental mereka bisa menentukan tingkat kematangan produk.
- Wadah Penampung Gula Aren: Gula aren yang telah matang ditampung dalam wadah tertentu. Cetakan gula berbentuk batok atau silinder untuk gula padat. Kontainer tertutup untuk melindungi gula semut sebelum dijual atau dikonsumsi.
- Sarung Tangan: Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari panas saat memasak nira aren.
Menyimpan Peralatan Produksi
Alat-alat kerja pembuatan gula aren harus senantiasa bersih. Setelah digunakan semua peralatan harus dicuci bersih. Seperti lodong tempat penampungan nira harus di sterilkan dengan pengasapan.
Begitu pula kuali atau kenceng dicuci dengan air mengalir sampai kerak-kerak gula selesai pemanasan yang terdapat di permukaan wadah hanyut semua.
- Baca juga : Cara Memastikan Kualitas Gula Aren Cair
Tak terkecuali sendok kayu untuk pengaduk, dibersihkan dari sisa gula.
Sebagai pemegang sertifikat organik gula aren, Arenga akan diaudit organik setiap tahun. Apa yang telah di briefing, kerjakan, disetujui dan ditandatangi tahun lalu akan ditinjau ulang seluruhnya. Mulai dari perajin sampai ke perusahaan. Apakah sesuai dengan kisi-kisi produk organik yang telah disepekati.
Di sisi perajin akan diaudit mengenai tempat tumbuh pohon enau, sistem penyadapan, penyimpanan nira, membuat gula aren, sampai penyimpanan alat produksi. Bila terdapat ketidak sesuaian kemungkinan auditnya tidak lulus. Termasuk masalah kebersihan, peralatan dan dapur pengolahan.
Kurang lebih di perusahaan Arenga akan dilakukan hal serupa. Semua data-data dari perajin akan dicocokan dengan rekaman data di Arenga Indonesia.
Ribet ya? Banget lah!
Menyimpan Peralatan Produksi Gula Enau
Nah pada foto di atas, di dapur masak gula enaunya yang sederhana, bapak perajin tak kekurangan akal dalam menyimpan alat produksinya. Ia meletakan sendok pengaduk di dalam bumbung bambu yang sudah tak terpakai. Lalu diatasnya di tutup dengan daun pisang atau sepotong bambu berlubang lebih besar.
Umumnya para perajin yang menjadi mitra Arenga Indonesia memasak nira jadi gula aren di kebun tempat mereka menyadap nira. Lokasinya agak jauh dari perkampungan.
- Baca juga : Pengasapan Lodong
Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut mereka lakukan. Pertama adalah alasan keselamatan kampung. Karena hampir seluruh dapur (saung) pengolah gula aren terbuat dari kayu dan bahan-bahan mudah terbakar. Sementara mereka menguapkan nira dengan tungku dan kayu api. Jadi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, hanya saung yang musnah, api tidak akan merembet ke seluruh desa.
Alasan lainnya adalah nira cepat sekali mengalami fermentasi. Maklum sudah disadap sejak kemarin sore. Sementara bahan pengawet nira hanya bahan alami yang punya keterbatasan masa simpan. Jadi nira harus segera dipanaskan begitu turun dari pohon.
- Baca Juga :
Di samping jarak tempat penyadapan dan tempat tinggal kadang juga jauh jaraknya. Ketimbang membawa nira yang masih tinggi kandungan airnya, bobot lebih berat, mending membawa gula saja ke rumah.
Nah di dapur produksi seperti itu menyimpan alat-alat produksi memang harus hati-hati. Namun sekalipun gubuk atau dapurnya sederhana, perajin tidak kekurangan akal dalam mengamankan alat-alat produksi nira enau ini. Memasukan ke dalam tabung bambu satu contoh. Lainnya mereka menyediakan peti kayu atau menggantungnya di para-para.
Terakhir
Peralatan membuat gula aren ini bisa bervariasi dari daerah ke daerah. Lodong sebagai penampung nira, misalnya, hanya digunakan oleh pera pembuat gula aren di Jawa Barat. Sementara di tempat lain sudah banyak menggunakan jerigen plastik.
Cuma satu yang sama, yakni menjaga kebersihan. Sebab peralatan kotor akan mempercepat kerusakan nira, jadi asam. Kalau sudah asam tidak bisa dibuat palm sugar lagi.
Arenga Palm Sugar
Organic Sugar for All Purpose Sweeteners
Baca juga:
Share artikel ini