Nasi Kapau Uni Lis di Los Lambuang Bukittinggi
Kali ini Mamin akan ajak Sobat Arenga jalan-jalan ke Pasa Lambuang, menikmati Nasi Padang Bukittinggi. Menikmati Nasi kapau Uni Lis yang terkenal enak dan selalu bikin kangen. Kita bahas juga beda nasi kapau dan nasi padang nanti. Yang jelas menikmati lauk-pauk di lapak yang tidak jauh dari landmark kota yakni Jam Gadang akan menambah pengalaman yang berkesan
Memang begitu lah. Traveling ke Bukitinggi ada yang kurang jika tak mampir mampir menikmati aneka makanan khas orang Minang. Ohya Los Lambuang dalam bahasa Padang kurang lebih artinya lapak perut besar.
Pasar khusus kuliner Minangkabau itu terletak di tepi Pasar Lereng. Di lahan yang mengantong dari Bukit Kubangan Kabau ini berdiri puluhan kios yang spesialisasinya menjual Nasi Kapau dan nasi Padang . Mereka menempati kios-kios segi empat, tak berdinding, bercat biru dengan meja dan bangku-bangku kayu.
Yang berjualan hampir semuanya ibu-ibu atau amai-amai dalam bahasa Minangkabau. Jadi gak hanya khusus nasi kapau Uni Lis.
Keriuhan di Pasa Lambuang Bukittinggi
Pasa Lambuang berada mudah di temukan. Masuk saja ke Pasar Lereng, pasar yang banyak menjual pakaian dan sepatu bekas. Perhatikan hari pasar Bukittinggi yakni Rabu dan Minggu. Jika tidak ingin terlalu ramai datanglah di luar hari tersebut. Kebetulan Mamin Arenga datang hari Sabtu, jadi pasarnya sangat sibuk.
Melangkah ke dalam kita disambut dengan sapaan-sapaan ramah khas para pedagang. Maklumlah jualan masakan siap santap dengan menu yang sama, citra yang sama dan mungkin juga rasa yang kurang lebih sama membuka persaingan amat ketat.
” Cari apa Buk? Singgah minum dulu” .
Atau ” Singgalah sabanta (sebentar), Nak”
Bahkan jika Anda adalah lelaki muda akan di panggil Minantu (menantu), “Singgah lah Minantu” 🙂
- Baca juga :
- 10 Fakta Tentang Palm Sugar
- Resep
- Ikan Pakang Balado atau Rujak Ikan Asin?
- Resep Soto Padang Nikmat
- Model Ikan Menikmati Masakan Khas Palembang di Serpong
Asal-Usul Nama Nasi Kapau Uni Lis di Los Lambuang
Sudah Makan Nasi Kapau Los Lambuang sekalian lah belajar tentang sejarah Nasi Padang unik di Bukittinggi ini.
Kapau sendiri berasal dari nama sebuah Kenagarian (kampung) yang letaknya tak jauh dari tanah kelahiran Mamin Arenga yaitu Magek, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Sama seperti kampung yang berjejer di sepanjang Bukit Barisan, sebagian besar penduduknya bertani. Jadi berdagang Nasi Kapau hanya ditekuni sebagian kecil masyarakatnya. Namun jangan tanya keterkenalan nasi yang dilengkapi lauk pauk berkuah santan ini.
Cerita dari mulut ke telinga telah menggemakan Nasi Kapau sebagai masakan asli dari sini. Ditambah lagi sekarang blog dan sosial media, membuat nagari yang paling kecil dari 6 kampung ini terkenal kemana-mana.
Kalau berkunjung ke Pasar Lambuang, Mamin Arenga melupakan bahwa diet termasuk perlu diakrabi perempuan. Diet artinya lebih sehat dan jatuh baju di badan lebih bagus.
Tapi apa lah artinya diet kalau terpaksa menahan selera. Ileran memandang hamparan panci-panci besar tersusun rapi, Di dalamnya menari-nari menggoda mata segala macam hidangan yang akan membawa kenangan ke masa kecil.
Iya semua kenangan tentang masakan padang berkumpul disitu. Mau gulai tambusu yang terbuat dari campuran telur dan tepung yang dimasak dalam usus sapi. Mau dendeng, pangek ikan, gulai itiak, gulai ayam?
Pokoknya apapun yang ada disitu boleh Minantu pilih. Uni Lis pemilik lapak nasi kapau paling terkenal di Pasa Lambuang akan menyerok dengan sendok panjang.
Sendok tempurung dari tempurung kelapa, bergagang bambu panjang, jadi ciri khas di Pasa Lambuang Bukittinggi.
Baca juga:
- Resep Rendang Tumbuk Padang
- Supplier Gula Aren Bubuk dan Cair Untuk Industri
- Beda Saus Tomat dan Sup Tomat
- Gula Aren Bubuk, Apakah Beda Dengan Gula Semut?
Perbedaan Nasi Kapau dan Nasi Padang
Eh tunggu dulu, apakah nasi kapau dan nasi padang beda? Bukannya mereka sama, sama-sama masakan Minangkabau?
Iya sekalipun Nasi Kapau dan Nasi Padang adalah dua jenis masakan nasi yang berasal dari daerah Sumatera Barat, keduanya menggunakan nasi sebagai bahan dasar, terdapat sedikit perbedaan pada keduanya.
- Variasi lauk: Variasi lauk pada Nasi Kapau lebih banyak dibandingkan Nasi Padang. Nasi Kapau Uni Lis disajikan dalam jejeren panci-panci terbuka berisi gulai kapau, rendang, gulai ayam, dendeng batokok, pangek ikan, gulai daun singkong, sambal ikan bilih, dan masih banyak lagi. Sedangkan, Nasi Padang, terutama yang dikedai makan variasinya tidak sebanyak di Los Lambuang Bukittinggi.
- Kalau makan di Los Lambuang Bukittinggi, coba teman-teman perhatikan. Tanpa diminta Uni Lis akan akan menambahkan sayuran ke atas nasi. Sayuran itu lah yang disebut gulai kapau. Dan ini yang paling membedakan dari Nasi Padang biasa.
- Penyajian: Nasi Kapau disajikan di atas rak terbuka dengan sunan wadah-wadah terbuka pula. Penjualnya kebanyakan ibu-ibu, duduk didepan sajian. Setelah mengabilkan porsi nasi ke piring, pelanggan tinggal tunjuk hidangan yang akan mereka santap. Nasi Padang biasanya disajikan dengan piring-piring ke cil ke atas meja dengan semua hidangan yang tersedia di konter.
- Bumbu: Meskipun keduanya menggunakan bumbu pekat, Nasi Kapau cenderung lebih pedas dibandingkan Nasi Padang. Terutama Nasi Padang di resto di luar Bukittinggi, mereka menyesuaikan kadar kepedasan menurut daerah di mana kedai makan di buka. Di Jogja, Nasi Padang cenderung manis 🙂
Nah itu lah beda Nasi Kapau dan Nasi Padang. Nasi Kapau melengkapi dirinya dengan sayuran yang kaya. Seperti irisan rebung, nangka, kancang panjang, kol, dan daun bawai prei yang tidak dipotong. Selain juga akan ditambahkan bubuk rendang atau sambel goreng kentang ke atas nasi.
Kalau Nasi Padang, sayurannya paling berupa daun singkong rebus dan gula nangka.
Baca juga:
- Beda Gula Aren dan Gula Semut
- Gula Aren Seharusnya Bermutu Baik Tapi Tidak Selalu, Mengapa?
- Cara Menghadapi Persaingan Dalam Bisnis Kuliner
Kenangan Masa Kecil dengan Nasi Kapau
Cikal bakal Nasi Kapau berawal gulai rebung dan kol ini. Ketika berpuluh tahun lalu ibu-ibu dari Kapau keliling dari nagari ke nagari menawarkan sayuran yang dimasak dengan santan kental.
Mamin punya pengalaman dengan teman-teman Uni Lis penjual nasi kapau ini. Setiap hari kamis ada Amai penjual gulai yang lewat di jalan depan rumah kami. Diatas singgulung kepalanya terletak keranjang bambu yang di dalamnya terdapat periuk belanga hitam.
Jika nenek punya uang lebih dan ingin makan agak istimewa, kami disuruh menunggu di tepi jalan.
Nah pengalaman paling asik adalah saat si Amai membuka tutup belanga. Kuah santan yang berlinang kemerahan bersama cabe dan bumbu, menghamburkan aroma surgawinya ke udara.
Takjub memandangi campuran sayur mayur berwarna cemerlang itu. Dan jualan si amai memang hangu itu, sayur yg disebut Gulai Kapau.
Baca juga:
- 5 Jenis Bumbu Dapur dari Buah – Bikin Tambah Semangat Makan
- Fungsi Rempah dan Bumbu Dapur Dalam Makanan
Nasi Kapau Uni Lis di Pasa Lambuang Bukittinggi
Yang paling saya suka makan nasi kapau Los Lambung ini memang ciri khasnya, sayur kapau. Terutama rebungnya yang kalau digigit krenyes-krenyes. Saya pikir belum punya rival manapun di Indonesia. Kalaupun ada mungkin karena saya belum pernah mencobanya :).
Setelah itu adalah pangek ikan paweh atau ikan nilem. Biasanya pangek paweh masih ada telur dalam perutnya. Rasanya gurih ambohai..
Keistimewaan pangek ini karena dimasak dalam periuk tanah liat dengan api kecil selama beberapa jam. Makanya semua bumbu terasa merasap dan di bagian tertentu dari ikan tulang-tulangnya melunak.
Profesi dagang terbuka untuk semua gender di Minangkabau. Rumah makan dengan jualan khas nasi padang seperti Bukittinggi ini kebanyakan yang masak kaum lelaki. Namun saya belum pernah melihat yang jualan nasi kapau di Los Lambuang adalah bapak-bapak. Tidak tahu mengapa begitu.
Mungkin itu sebab mengapa semua nama kedai Nasi Kapau disini bersifat feminim: Uni Lis, Etek Ani, Uni Linda, Etek Sam dll. Entah ini suatu kesepakatan atau kebetulan saja, emang perlu saya cari tahu kalau pulang kampung lagi nanti.
Arenga Indonesia, produsen gula aren di Tangerang.
Baca juga:
Share artikel ini
18 Comments
Comments are closed.
huhuhu pingin makan nasi kapau juga
aku mauuuuuuuuuuuuuuu
Smester yang lau aku berusaha cewe dari Padang dia baik, sopan dan tentu yg aku suka dari orang padang adalah kerja kerasnya…
di panggil minantu wah mau banget tuhh, hmmmm nyammi…
Mbak…meskipun kurang lauknya…tapi kalau ada yang desebutkan rebung bambu mmmmmm saya pasti nambah…sayang istri saya ngak bisa masak rebung bambu,…tapi ibu saya jagonya…saya pesan ke ibu gini mbak…
Bu…kalau ibu punya ikan panggang, ayam bakar, ngak usah tlp saya, tapi kalau ibu masak rebung bambur, sayur pare (goreng), terong goreng, sesegera mungkin harus tlp saya ya….
Nasi Kapau dengan Pangek Ikan Paweh-nya sungguh menggoda~ 😳
kapan-kapan cicipi ah~
Aduuh enaknya.. jadi menitik air liur melihat Pangek Ikan Paweh itu. Nasi Kapau memang selalu enak. Apa ya rahasianya mengapa masakan Padang itu enak semua?
Salut juga ya kalau pemda setempat ada menyiapkan tempat khusus bagi amai-amai untuk menjual Nasi Kapau asli begitu. Setidaknya setiap orang yang datang ke sana, bisa mencicipi masakan asli yang memag enak itu. Pengunjung bisa lebih mengenal kekayaan culiner nusantara, dan sebaliknya penduduk lokal pun lebih bangga lagi akan hasil karyanya..
Wah, kalau wisata kuliner, dietnya ditinggal di rumah saja. Sayang kalau dilewatkan.
Saya penyuka masakan Padang, eh dapat suami dari sana juga, pas bgt. Hehe.
tak boleh dilewatkan kalau ke Bukik ya ni, harus mampir di pasar Lambung
onde-mande, lapa wak dek nyo
tapi saya kok ga tau nama daerahnya yo, Ni?
dima tu?
Aku jadi ingin nyobain, scara belum pernah juga ke Bukit Tinggi 😉
#Gambar bungganya bagus Uni, hasil jebretan sendiri ya …
Ahhh…jadi lapar…
Saya dua kali ke Bukittinggi, kota yang sangat indah….
Sayang belum sempat ke Nasi Kapau yang terkenal ini.
Nasi Kapau dari Bukik wow lezatnya …. Kunjungan ke tanah leluhur ya Uni, salam
Saya salut dengan laki-laki yang bisa masak. Tapi saya sendiri nggak bisa 😳
Kayaknya enak banget tuh Ikan Kapau. Pasti pedas ya, Mbak Evi?
Kemana-mana kita bepergian maka satu hal yang tak terlupakan adalah kulinernya. itu sudah suatu tuntutan yang tak bisa dilewatkan bahkan sangat disayangkan kalau kemudian terlewatkan
Enaknyoooo.. Jadi lapar awak
Los Lambuang Bukit tinggi ini memang sangat terkenal …
bagi petualang kuliner …
yang jelas … setelah dari sana … harus rajin-rajin Olah raga …
Lamak … tapi … Lemak …
🙂 🙂 🙂
Salam saya Bu Evi
nelan ludah…
aduuh…enak banget nampaknya, mbak….
Di sini ada juga yang jualan nasi kapau, tapi gak tau gimana rasanya, soalnya belom pernah nyobain 😀
waaa kelihatannya enak….
mau dong bunda…